Makanan anda cukup beragam, sedap disantap, dan dihidangkan dengan menawan. Anda pun dapat menikmatinya tanpa rasa mual yang kerap muncul di awal kehamilan. Tetapi, pernahkah anda bertanya, adakah zat besi di dalamnya? Jangan-jangan makanan yang anda konsumi selama kehamilan minim zat besi. Sejumlah penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan, bahwa seringkali zat besi yang terdapat dalam menu sehari-hari jumlahnya tidak memadai.
Akibat kekurangan zat besi
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Selain itu, jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpannya dalam hati sebagai cadangan sampai usia 6 bulan setelah dilahirkan.
Selama hamil asupan zat besi harus ditambah sebanyak 20 mg/hari. Hal ini mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat 40-60% untuk memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta.
Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, dan keguguran.
Selain itu, jika ibu kekurangan zat besi selama hamil, maka persediaan zat besi pada bayi saat dilahirkan pun tidak akan memadai. Padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi di awal kelahirannya. Penelitian membuktikan, bayi yang mengalami kekurangan zat besi perkembangan otaknya tertinggal hingga 10 poin daripada bayi yang kebutuhan zat besinya tercukupi.
Penuhi Kebutuhan Zat Besi
Untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi selama hamil, ibu harus mengkonsumsi zat besi sekitar 45-50mg sehari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti, dan serelia. Agar zat besi lebih mudah diserap, terutama besi non heme sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan buah-buahan yang mengandung vitamin C.
Sajian makanan yang bervariasi dan diolah dengan benar biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi. Tetapi jika dokter kandungan menemukan ibu hamil yang menunjukkan gejala anemia biasanya akan memberikan suplemen zat besi berupa tablet besi. Biasanya suplemen ini dikonsumsi satu kali dalam sehari. Suplemen tablet besi juga diberikan pada ibu hamil yang menganut pola makan vegetarian. Yaitu tidak mengkonsumi makanan yang berasal dari hewan. Bila tidak diatur dengan benar, pola makan vegetarian ini dapat menimbulkan kekurangan zat gizi tertentu seperti zat besi. Apalagi, kandungan zat besi dari bahan makanan nabati lebih sulit diserap tubuh daripada yang berasal dari hewani. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, ibu hamil vegetarian harus cukup makan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C.
Gejala kekurangan zat besi
- Lemah, lesu, tidak bergairah.
- Mudah pusing dan mata berkunang-kunang.
- Gelisah dan mudah pingsan.
- Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa.
- Nafsu makan menurun.
- Badan tidak bugar dan mudah lelah.
Agar zat besi ibu hamil tidak surut
- Variasikan makanan yang anda konsumi.
- Jangan merokok selama hamil. Kebutuhan zat besi akan meningkat karena harus memenuhi keperluan pembentukan sel-sel darah yang banyak mengalami kerusakan akibat nikotin dan pengaruh lainnya dari merokok.
- Makanlah dengan teratur tidak berlebihan tapi juga tidak kurang.