Anak dengan diabetes tak bisa asal berpuasa karena ada yang boleh menjalankannya dan ada yang tak disarankan.
Masih kanak-kanak menderita diabetes melitus. Hal ini mungkin membuat banyak orangtua mengelus dada. Bagaimana tidak di saat anak seusianya membutuhkan nutrisi dari berbagai sumber makanan, anak dengan DM perlu harus membatasi segala asupan yang mengandung glukosa.
Tentu bukan hal yang mudah bagi anak maupun orangtua dalam menjalani aturan pola makan tersebut. Bilamana aktivitas dalam makan dan minum benar-benar harus diperhatikan? Lantas bagaimana dengan aktivitas berpuasa? Bolehkah anak-anak dengan diabetes menjalankan layaknya anak-anak lain?
Diabetes pada anak
Diabetes melitus (DM) bisa menyerang siapa saja, baik orangtua maupun anak-anak yang masih berusia 5-6 tahun. Penyakit DM merupakan penyakit metabolik kronis yang disebabkan adanya gangguan pada produksi insulin atau kerja dari insulin itu sendiri. Kondisi ini pada akhirnya meningkatkan kadar gula dalam darah. Insulin dihasilkan oleh organ pankreas dan berperan untuk penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel sel lain di tubuh yang apabila produksinya menurun maka akan menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat.
Diabetes dapat dialami oleh orangtua maupun anak-anak, disebut DM tipe-1 dan DM tipe-2.
1. DM tipe-1
- Terjadi akibat proses autoimun atau antibodi yang menyerang sel B pankreas.
- Dapat juga disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan atau infeksi virus.
2. DM tipe-2
- Terjadi akibat gangguan kerja insulin pada otot, hati dan jaringan lemak yang juga dapat disertai kerusakan pada sel B pankreas.
- DM tipe-2 bisa juga disebabkan karena obesitas.
Tanda dan gejala
Tanda-tanda adanya diabetes pada anak-anak tidak berbeda jauh dengan yang ditemui pada orang dewasa;
- Frekuensi berkemih yang meningkat terutama pada malam hari
- Sering haus
- Sering lapar dan penurunan berat badan dratis dalam 2-6 minggu sebelum terdiagnosis
Apabila terjadi keterlambatan diagnosis dikhawatirkan anak akan mengalami ketoasidosis diabetic. Suatu kondisi yang lebih serius akibat adanya diabetes yang ditandai dengan sesak napas, dehidrasi, syok dan napas berbau keton.
Aturan berpuasa
Anak dengan DM tipe-1 dapat berpuasa asalkan gula darahnya terkontrol dan dalam pemantauan dokter. Untuk mencapai kontrol metabolik yang optimal ini dibutuhkan penanganan menyeluruh oleh suatu tim yang terdiri atas divisi endokrinologi anak, ahli gizi, psikolog anak, pekerja sosial dan edukator. Sementara untuk anak dengan diabetes hypo (level kadar gula di atas 800) maka sangat tidak disarankan untuk berpuasa.
Hal yang perlu dijaga saat anak berpuasa ;
- Kurangi cemilan yang mengandung gula berlebihan.
- Melakukan puasa dengan pemantauan dokter.
- Melakukan cek darah setidaknya 4 kali sehari: sesudah sahur, jam 10 pagi, sebelum dan sesudah buka puasa.
- Melakukan penyuntikan insulin sesuai saran dokter (saat diperlukan) dengan takaran ½ unit per berat badan.
Konsultan:
Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP
dr. Frida Soesanti, Sp.A(K)