Kepergian pembawa acara DR OZ Indonesia dr. Ryan Tamrin membuat kita lebih aware dengan asam lambung. Apa yang menyebabkan asam lambung menimbulkan gangguan tubuh yang fatal?
Nyeri dada ternyata bukan saja disebabkan oleh karena kelainan jantung, nyeri dada dapat disebabkan karena naiknya asam lambung ke kerongkongan. Penyakitnya disebut GERD (gastroesofageal reflux disease).
Pasien dengan GERD bisa datang karena nyeri dada dan bisa merasakan rasa panas didada seperti terbakar (heart burn) biasanya nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik (regurgitasi).
Faktor risiko penyakit GERD ini antara lain, obesitas, tidur terlentang (usai makan langsung tidur), merokok, alkohol, kopi dan stres.
Kopi meningkatkan asam lambung, begitu juga stress. Jika ada sesuatu yang tidak beres di otak, maka otak memerintah lambung untuk memproduksi asam lambung.
Bagaimana atasi GERD?
Prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Tatalaksana penyakit GERD berupa tatalaksana non obat/perubahan gaya hidup dan tatalaksana obat-obatan. Tatalaksana non obat yaitu perubahan gaya hidup.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tatalaksana non obat, pasien GERD antara lain:
- Menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
- Menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan seperti usus, otak, hati, paru atau limpa.
- Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.
- Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
- Hindari minum kopi, alcohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.
- Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.
- Menghindari stress.
- Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal.
Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa pada pasien yang memang sudah mengalami GERD jika mengonsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.
Jangan sepelekan GERD, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. Awalnya mungkin hanya perlukaan (erosi), luka yang terjadi bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah. Bahkan GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan pra kanker.
Disarankan, jika ada indikasi gangguan asam lambung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter penyakit dalam. Salam sehat.