[pullquote]Cantik tanpa terbatasi usia. Dermal filler membantu mempertahankan kecantikan tanpa perlu operasi.[/pullquote]
Cantik itu indah. Cantik itu menarik. Cantik itu adalah kado teristimewa yang diberikan pencipta untuk tiap wanita dengan segala keunikannya. Meski demikian terkadang kecantikan memudar seiring berjalannya usia. Muncul berbagai problem, misalnya mulai terlihat garis yang jelas pada saat tertawa, punggung tangan yang berkeriput, garis diantara kedua alis dan lainnya.
Memang pada saat usia memasuki usia 20 tahunan kulit wajah dan tubuh mengalami perubahan. Hal tersebut dikarenakan pada usia tersebut sel kulit baru mulai mengalami perlambatan dalam pertumbuhan demikian juga produksi kolagen dan elastisitas kulit yang menurun akibat perlambatan tersebut.
Tanda-tanda penuaan lain yang kerap muncul seiring pertambahan usia adalah munculnya kerut halus (fine wrinkles), kulit kendur (sagging skin), bintik-bintik kecokelatan (freckies), serta penipisan lemak bawah kulit. Untuk itu dermal filler banyak dipilih mereka yang enggan melakukan operasi, karena tingkat risikonya lebih rendah dibanding operasi serta prosesnya lebih singkat.
Apa itu dermal filler?
Dermal filler adalah zat yg disuntikkan ke dalam lapisan dermis kulit untuk menambahkan volume, mengencangkan, mengatasi garis halus dan kerutan statis pada wajah, serta meremajakan kulit.
Zat dalam dermal filler bervariasi, mulai dari yang bersifat sintetis hingga yang alami. Semakin alami, semakin tinggi kemanannya. Filler alami biasanya terbuat dari asam hialuronat (hyaluronic acid / HA), substansi yang secara alami diproduksi oleh tubuh yang berfungsi menyerap dan menyimpan air untuk mempertahankan kelembaban dan elasitisitas kulit.
Proses dermal filler hanya memerlukan waktu 60-90 menit dengan jangka waktu bertahan 4-6 bulan.
Dermal filler, step by step
Dokter akan melakukan beberapa langkah sebelum pengerjaan dermal filler:
- Mengevaluasi area target: menentukan pada bagian mana filler akan dilakukan.
- Menentukan jumlah filler yang diperlukan (dalam ml).
- Mensterilkan area.
- Mendokumentasikan.
- Mengoleskan krim anestesi.
- Menginjeksi filler.
Hal yang harus diperhatikan
Sebelum memutuskan melakukan dermal filler ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah adanya kontraindikasi. Karena beberapa sebab, dermal filler tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui, ada riwayat infeksi kulit, riwayat alergi asam hialuronat, penyakit autoimun, dan keloid.
Meski tidak memiliki kontraindikasi, pascadermal filler tetap harus dipantau untuk mengantisipasi timbulnya efek samping, mulai nyeri ringan, bengkak, lebam, dan nekrosis. Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi obat pengencer darah setidaknya harus berhenti selama 2 minggu.
Pasca menjalani treatment ada beberapa hal yang mesti dipatuhi:
- Hindari melakukan peeling, laser, RF selama 1 bulan
- Hindari panas dan sauna
- Hindari paparan sinar matahari secara langsung
- Hindari berolahraga secara berat
- Hindari melakukan massage pada bagian tepat di area filler
Setelah memahami tentang seluk beluk perawatan dermal filler. Apakah tertarik melakukan treatment dermal filler? Konsultasikan kembali keinginan dengan ahli sebelum menentukan pilihan.
Konsultan: dr. Anna Gunawan, Sp.KK – RS Khusus Bedah Bina Estetika