[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]asing-masing anak mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda. Orangtua perlu mencermati dan mengembangkannya.
Semenjak bangun tidur hingga menjelang tidur Sasa tak berhenti bertanya. Ia tak akan berhenti bertanya sebelum mendapat jawaban yang memuaskan, sampai-sampai, Inaya ibunya, kelelahan pertanyaan dari putri kecilnya. Hal sama dialami guru Sasa, menurutnya Sasa adalah contoh anak berbakat.
Bilamana anak dikatakan berbakat
Istilah anak berbakat (gifted children) pertama kali digunakan pada tahun 1869 oleh Francis Galton. Ia merujuk pada seseorang dengan banyak kemampuan di berbagai bidang yang tidak dimiliki orang lain. Kemudian Lewis Terman memperluas pendapat Galton dengan mensyaratkan IQ yang tinggi.
Pada awal 1900-an, Lewis Terman meneliti anak berbakat (gifted children) yang ber-IQ 140 atau lebih. Kesimpulannya, IQ tinggi saja tidak akan menjamin seorang anak sukses kelak. Selanjutnya, Leta Hollingworth percaya bahwa faktor genetik berperan pada anak berbakat, tetapi harus tetap didukung oleh pola pengasuhan di rumah dan sekolah. Hasil penelitian ini oleh Hollingworth diterbitkan menjadi buku Gifted Children, Their Nature and Nurture tahun 1926. Sejak itulah definisi ini digunakan bagi anak-anak dengan potensi besar.
Definisi anak berbakat :
Bila berprestasi ketika dewasa
Anak disebut berbakat bila ketika dewasa menunjukkan prestasi yang luar biasa di bidang yang ia tekuni, tanpa mempertimbangkan tingginya IQ.
Sebuah potensi yang perlu dibina dan dikembangkan
Anak berbakat perlu didukung oleh lingkungan yang akan mengembangkan potensi yang akan dicapai. Jadi orangtua menyediakan sarana dan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan anak.
Bakat sebagai Asynchronous Development
Linda Silverman menambahkan definisi anak berbakat (gifted children) dengan memasukkan asynchronous development tak hanya mempertimbangkan IQ dan bakat, tapi juga karakter emosi seperti, anak mempunyai sensitivitas yang baik.
Definisi Columbus Group
Bakat adalah ‘asynchronous development‘, yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Ketidaklaziman ini biasanya bertambah sejalan dengan kemampuan intelektual. Keunikan anak berbakat membuat mereka memerlukan perhatian lebih dalam pola pengasuhan, pendidikan, dan bimbingan agar optimal.
Definisi dari sekolah
Murid dinilai berdasarkan nilai Murid yang masuk 1-10 besar ranking di sekolah memerlukan kurikulum yang lebih menantang. Definisi ini sangat relatif karena seorang murid yang berbakat di satu sekolah belum tentu termasuk murid berbakat di sekolah lain.
Karakter Anak Berbakat
1. Gemar mengamati
Memperhatikan hal-hal detil yang oleh anak seusianya mungkin tidak terpikirkan. Termasuk isyarat non-verbal.
2. Serba ingin tahu
Selalu ingin tahu tentang apa saja; benda, situasi, atau kegiatan
3. Menyerap informasi dengan cepat
Bak busa yang menyerap informasi sebanyak mungkin dengan mudah dan cepat.
4. Mempunyai ingatan bagus
Meski menyerap informasi dalam jumlah banyak dan mudah mengingat bila ditanyakan.
5. Mampu membaca lebih dini
Biasanya sudah bisa membaca di bawah 5 tahun. Tapi ada juga yang meski telat belajar membaca, sekali belajar cepat bisa.
6. Membaca dengan cepat
Menikmati buku bacaannya dan mampu membaca lebih cepat tanpa kehilangan makna.
7. Kaya perbendaharaan kata
Mempunyai banyak perbendaharaan kata serta senang menggunakan kata-kata baru yang tak biasa digunakan.
8. Mampu memfokuskan perhatian
Dibanding anak seusianya, anak berbakat mampu fokus dalam jangka waktu lebih lama.
9. Memiliki kemampuan memecahkan masalah
Mampu memahami konsep yang abstrak dengan kemampuan berpikir lebih.
10. Pola bertanya: “Bagaimana kalau…”
Menunjukkan kemampuan untuk menciptakan teori.
11. Memiliki imajinasi luas
Mampu berimajinasi dan menyusun cerita yang bagus namun terkadang mencemaskan.
12. Tertarik isu sosial
Misalnya fenomena alam, kerusakan alam.
13. Cenderung sensitif dan emosional
Mudah marah walau penyebabnya sepele. Namun juga mudah tersentuh oleh keindahan matahari terbenam atau sebuah lagu. Kadang-kadang tidak mau makan daging karena kasihan pada binatang.
14. Peduli terhadap kesetaraan dan keadilan
Berpegang teguh soal benar dan salah, tak hanya untuk diri sendiri tapi juga bagi orang lain.
15. Energik
Waktu tidur lebih sedikit dibanding anak seusianya. (energi yang berlebihan kadang-kadang bisa ADHD)
16. Mempunyai rasa humor yang tinggi
Mampu membuat permainan kata-kata yang cerdas, membuat guyonan yang anak-anak sesusianya tak mengerti.
17. Perfeksionis
Tidak suka membuat kesalahan dan akan marah bila sesuatu tidak sempurna.
18. Dukungan nutrisi
Selain memerlukan stimulasi, anak berbakat juga membutuhkan dukungan nutrisi. Penuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi dalam menu sehari-hari, yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Selain baik untuk daya tahan tubuh, vitamin dan mineral baik bagi kecerdasan otak si kecil.
Referensi:
- Carol Bainbridge,Your Guide to Gifted Children. 2004
- Judy Galbraith, Pamela Espeland , You Know Your Child Is Gifted When…: A Beginner’s Guide to Life on the Bright Side, Free Spirit Publishing ,2000
- Sally Yahnke, Ph.D. Walker, Caryn Pernu, The Survival Guide for Parents of Gifted Kids: How to Understand, Live With, and Stick Up for Your Gifted Child, Free Spirit Publishing; Rev Update edition, 2002.
- www.giftedkids.about.com.