[pullquote]Perkembangan saluran cerna sudah dimulai sejak trimester pertama, dengan perubahan fungsi terbesar pada satu bulan pertama kelahiran. Saluran cerna menjadi perlindungan utama si kecil yang baru lahir karena inilah permukaan tubuh terbesar yang terpapar dengan dunia luar.[/pullquote]
Bayi sebenarnya sudah mulai belajar mencerna sejak dalam kandungan. Ultrasonografi memperlihatkan bayi sudah memiliki gerakan menelan. Bayi menelan air ketuban, mencernanya, dan mengeluarkannya lewat urin dan feses. Namun, tentunya semua dalam kondisi steril.
Ketika bayi lahir, terjadi perubahan suplai nutrisi yang awalnya berasal dari plasenta lalu melalui saluran cerna. Mau tak mau bayi harus mulai mengonsumsi nutrisi dari luar, dan ini menyebabkan usus terpapar dunia luar.
Bayi baru lahir memiliki volume lambung sangat kecil sehingga makanan yang dimasukkan perlu disesuaikan. Saat bayi baru lahir, volume lambungnya hanya berkisar 30 cc (bandingkan dengan 1,5-2 liter pada orang dewasa), sehingga bayi merasa kenyang hanya dengan sedikit ASI.
Meskipun secara alami usus memiliki berbagai tingkat perlindungan terhadap kuman, ASI berperan penting dalam melindungi si kecil dari infeksi. ASI mengandung antibodi dan oligosakarida, suatu zat prebiotik yang merupakan makanan untuk bakteri “baik” dalam usus. ASI awal mengandung kolostrum, zat yang kaya akan antibodi, sesuatu yang diperlukan bayi sebagai ‘benteng’ sebelum berkenalan dengan makanan/minuman lain dari luar.
Fakta seputar kerja saluran cerna
- Sebuah penelitian menunjukkan perubahan fungsi pencernaan dan penyerapan makanan pada anak dipengaruhi oleh pH dan waktu transit makanan serta usia. Perubahan terbesar terjadi pada satu bulan pertama kehidupan.
- Dalam lambung, berbagai sel siap memproduksi enzim. Misalnya, protein sudah dapat dicerna oleh pepsin membentuk zat yang lebih sederhana dan siap diserap. Sel parietal sudah memproduksi asam untuk melawan kuman dan melindungi lapisan lambung. Usus memproduksi enzim yang mencerna karbohidrat terutama karbohidrat susu. Pankreas mulai memproduksi amilase dan lipase. Lipase berguna untuk metabolisme lemak. Empedu juga mulai dikeluarkan untuk metabolism lemak dan menimbulkan warna kuning pada feses.
- Panjang usus halus bayi adalah 250-300 cm dan akan memanjang menjadi 600-899 cm pada orang dewasa. Feses pertama bayi disebut meconium, berwarna hijau kehitaman terdiri dari mukus, vernix, lanugo, hormon, dan karbohidrat. Feses biasanya keluar dalam 24 jampertama kehidupan. Jika tidak, kemungkinan terjadi penyumbatan di area saluran cerna, misalnya pada bayi dengan atresia ani (anus yang tidak berkembang).
- Pertama kali makanan diperkenalkan, usus besar akan mulai menerima beberapa jenis bakteri seperti E. Coli, Clostridium, dan streptokokus. Adanya berbagai bakteri termasuk bakteri yang komensal akan membentuk keseimbangan antara bakteri ‘baik’ dan bakteri ‘jahat’. Dengan demikian, proses perlindungan saluran cerna makin sempurna.
- Bakteri-bakteri yang hidup di usus besar juga ikut membentuk vitamin K yang penting untuk pembentukan faktor pembekuan darah dan berbagai fungsi tubuh.
Proses perlindungan saluran cerna sesuai usia
Sebelum persalinan
Bayi belum lahir sangat rentan terkena dampak dari luar tetapi ibu melindunginya dengan plasenta. Air ketuban bersifat steril dari racun maupun kuman. Namun beberapa zat tetap dapat masuk seperti nikotin dari rokok, alkohol, kuman atau antibodinya, dan obat-obatan terutama saat plasenta belum sempurna fungsinya yaitu pada trimester pertama. Karena saat trimester pertama, berbagai organ sedang dibentuk, adanya racun dan berbagai gangguan dari luar dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.
Setelah trimester dua dan tiga, plasenta sudah berfungsi baik dan bayi pun sudah terbentuk sempurna. Adanya gangguan dari luar umumnya tidak lagi menyebabkan kecacatan mayor, tetapi masih mungkin menimbulkan gangguan minor. Pada masa ini fungsi saluran cerna makin mendekati sempurna.
Setelah persalinan
Pematangan saluran cerna berlangsung cepat pada satu bulan pertama. Tentunya karena bayi baru lahir masih “belajar mencerna,” semua proses berjalan lebih lambat. Pengosongan lambung terjadi pelan, penyerapan pun demikian.
Segmen saluran cerna | Fungsi | Perubahan pada bayi baru lahir |
Lambung | pH lambungwaktu transit makanan lambung | MenurunMemanjang |
Usus halus | Peredaran darah di lapisan ususPermukaan mukosa usus | BervariasiMeningkat |
Flora usus | Untuk pencernaan/nutrisi | Meningkat |
Pankreas | Memproduksi enzim pencernaan | Produksi masih sedikit pada saat baru lahir |
Bayi
Bayi yang masih mendapat ASI, makanan ibu menjadi sumber nutrisi terpenting. Makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi ibu bisa jadi membahayakan bayi, namun untungnya tubuh ibu memiliki mekanisme memetabolisme racun dan obat ini, sebagian besar telah tersaring sebelum memasuki ASI. Sebagian kecil jenis obat masih bersifat aktif saat masuk dalam ASI dan bisa dicerna oleh bayi, karenanya konsultasikan pada dokter obat apa saja yang bisa memengaruhi kualitas ASI.
Anak-anak (> 1 tahun)
Anak-anak sudah mengonsumsi makanan sama seperti orang dewasa, fungsi pencernaan pun semakin matang. Enzim sudah bekerja baik, sistem penyerapan sudah menyerupai orang dewasa. Zat perlindungan dari ASI sudah tidak ada, sehingga sepenuhnya perlindungan berasal dari zat gizi yang dikonsumsi. Seperti halnya belajar berjalan, usus pun belajar mencerna. Terkadang makanan yang masuk menyerupai yang dikeluarkannya, misalnya anak makan jagung dan keluar pula butiran jagung lewat feses bercampur dengan bentuk feses normal. Hal ini lumrah terjadi karena waktu transit yang masih lebih pendek, enzim yang belum sempurna mencerna, dan penyerapan yang belum adekuat.