[pullquote]Lelah sudah diistirahatkan tetapi kenapa masih berlanjut ya? Apakah ada hal yang serius di balik rasa lelah itu?[/pullquote]
Lelah setelah menempuh perjalanan jauh itu wajar. Sepulang kerja orang pun akan merasa lelah. Begitu juga ketika melakukan segala aktivitas yang mengeluarkan energi akan menimbulkan kelelahan. Ketika dalam kondisi lelah yang biasa dilakukan orang adalah beristirahat.
Beristirahat bisa dilakukan dengan tidur yang cukup atau melakukan kegiatan yang cukup menyenangkan seperti spa, meditasi, mendengarkan musik dan lainnya. Kegiatan yang bersifat rileks tersebut sangat bermanfaat untuk memulihkan energi dan menyegarkan kembali pikiran yang terkuras setelah aktivitas yang menegangkan yang membutuhkan konsentrasi cukup tinggi. Tapi bagaimanakah jika setelah masa rileks tersebut usai, namun kelelahan tak kunjung berakhir? Bilamana kondisi tersebut tak berubah dari waktu ke waktu?
Yang wajar dan tidak
Lelah merupakan alarm ketika tubuh butuh istirahat dan harus berhenti dari rutinitas sejenak. Kelelahan yang hilang dengan sendirinya setelah diistirahatkan tak akan menimbulkan masalah bagi yang mengalaminya. Berbeda halnya dengan kelelahan yang terjadi secara terus menerus. Kelelahan semacam ini dalam dunia medis disebut sebagai kelelahan kronis. Kelelahan kronis bisa jadi merupakan indikator akan munculnya penyakit seperti infeksi maupun gangguan psikologi.
Pada umumnya kelelahan kronis terjadi pada seseorang yang secara lahir berpotensi mengalami gangguan ini. Siapa yang berisiko?
- Seorang mengalami infeksi virus herpes dan leukemia.
- Seorang dengan gangguan sistem imun dimana ia sering mengalami gangguan yang tak jelas sehingga menimbulkan kelelahan.
- Seorang dengan gangguan hormonal dimana tekanan darahnya kerap abnormal karena pengaruh hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak, kelenjar adrenal dan
Beberapa hal lainnya yang dapat meningkatkan risiko kelelahan kronis
- Usia: Kelelahan biasa muncul di usia 40-50 tahun.
- Wanita lebih sering mengalami stres dibanding lelaki.
- Stres: kesulitan mengelolah stres juga bisa memperburuk masalah ini.
Kapan perlu diwaspadai ?
Beberapa gejala yang sering menyertai kelelahan kronis diantaranya :
- Tubuh merasa sangat lelah.
- Kehilangan ingatan dan konsentrasi.
- Sakit tenggorokan.
- Pembesaran kelenjar bening di leher dan ketiak.
- Sakit otot yang tak jelas.
- Nyeri yang berpindah dari satu persendian ke persendian yang lain tanpa pembengkakan dan kemerahan.
- Sakit kepala satu tipe dalam satu pola atau secara menyeluruh.
- Merasa haus lebih dari 24 jam setelah berlatih fisik.
Kelelahan yang datang berulang dan muncul dalam rentang waktu yang lama tentu bukan hal yang bisa dibiarkan begitu saja. Perlu ada penanganan dari ahli untuk memastikan kondisi kesehatan seseorang. Penanganan yang kurang tepat pada kelelahan kronis tak hanya akan memicu berbagai komplikasi tetapi juga akan berpengaruh pada kualitas hidup, pergaulan sosial dan produktivitas kerja seseorang.
Sumber: Mayo Clinic