Sering kali orang tua membandingkan perkembangan anaknya dengan anak lain yang seusia. Coba cocokkan dengan panduan berikut ini.
Dalam perjalanan tumbuh kembangnya, anak mungkin saja mengalami keterlambatan, karena antara satu anak dengan anak lainnya belum tentu sama perkembangannya. Agar lebih paham, ayo kita lihat milestone anak usia 18 bulan
Perkembangan sosial-emosional
- Gemar memberikan benda pada orang lain saat bermain.
- Terkadang mengalami temper tantrum.
- Kadang ketakutan melihat orang asing.
- Memperlihatkan rasa sayang terhadap seseorang.
- Mulai senang bermain pura-pura sederhana, misalnya menyuapi boneka.
- Dalam suasana baru, anak lebih menempel pada pengasuhnya.
- Mulai berani bereksplorasi namun tak mau jauh dari orang tuanya.
Perkembangan bahasa-komunikasi
- Mengucapkan beberapa kata tunggal yang memiliki arti.
- Mengucapkan kata ‘tidak’ sambil menggelengkan kepala.
- Menunjuk apa yang ia inginkan.
Perkembangan gerak-fisik
- Berjalan sendiri.
- Sambil berjalan, menarik mainannya.
- Sudah bisa membuka pakaiannya sendiri, meski kadang masih dibantu.
- Minum dari cangkir sendiri.
- Mulai mencoba makan dengan sendok.
Perkembangan kognitif
Meliputi: belajar, berpikir, memecahkan masalah.
- Mengetahui benda-benda sederhana seperti telepon, sisir, atau sendok.
- Menunjuk untuk menarik perhatian orang lain.
- Menunjukkan ketertarikan pada boneka, dan berpura-pura menyuapinya.
- Menunjuk bagian tubuh yang disebut.
- Gemar mencorat-coret.
- Mulai dapat mengikuti instruksi verbal.
Red flags: Gejala gangguan perkembangan
Selain mengamati perkembangan yang sebaiknya dicapai anak, orang tua juga perlu mengetahui gejala atau alarm tanda bahaya bahwa anak mungkin mengalami gangguan perkembangan. Makin dini diketahui, makin cepat mencari pertolongan ahli.
- Tidak adanya babbling, tidak dapat menunjuk dengan jari atau mimik yang kurang pada anak usia 12 bulan.
- Tidak ada kata-kata atau kalimat yang berarti pada anak usia 16 bulan.
- Usia 24 bulan batita belum mampu mengucapkan dua kata yang bisa dipahami.
- Bisa juga anak kehilangan kemampuan bicara atau kemampuan sosial di berbagai usia.
Konsultan: Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K)