Menyusui langsung jauh lebih baik dibanding bayi harus menyusu ASI yang diperah.
Tak terbantahkan lagi, air susu ibu adalah nutrisi terbaik bagi anak. Dengan beragam kelebihan ASI menyumbang banyak manfaat bagi bayi maupun ibunya. Memberikan ASI adalah tugas ibu dan memperoleh ASI adalah hak setiap bayi. Namun pada kondisi tertentu yang tak dikehendaki, terkadang tak memungkinkan ibu untuk setiap saat ada di sisi bayi dan menyusuinya. Satu satunya jalan yang ditempuh agar bayi tetap mendapatkan ASI adalah dengan memberikan ASI perah. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan ibu dalam mengambil keputusan memberikan ASI perah pada bayinya adalah sebagai berikut :
- Bayi lahir prematur dan belum mampu untuk mengisap.
- Ibu terpaksa harus bekerja, menempuh pendidikan atau menjalani tugas lainnya.
- Ibu dirawat di rumah sakit dan tidak bisa menyusui bayi atau sebaliknya bayi yang sedang menjalani perawatan.
- Ibu harus berpergian ke luar rumah dan menitipkan bayi pada keluarga atau babby sitter.
Fakta tentang ASI perah
Bayi menyusu ASI perah prosesnya tentu tak semudah menyusu secara langsung dimana bayi bisa langsung menghisap begitu menemukan puting payudara. Menyusui bayi dengan ASI perah butuh waktu karena ada proses mendinginkan dan menghangatkan.
Menyangkut kualitas ASI yang didapat bayi dari menyusu langsung dengan menyusu ASI perah tentu berbeda. Menyusu secara langsung jauh lebih baik karena bayi bisa mendapatkan nutrisi yang masih segar, kromoson, zat-zat yang dibutuhkan di awal-awal kehidupannya yang akan sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan otaknya kelak.
Salah satu zat penting yang bisa diperoleh secara segar dengan menyusu secara langsung adalah kolostrum. Kolostrum hanya ada saat ASI pertama kali keluar. Kolostrum membantu melindungi bayi hingga sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Kolostrum berwarna kekuningan dan kaya akan sekretori immunoglobulin A (IgA) yang berguna melapisi saluran cerna dari kuman agar tidak masuk ke dalam aliran darah.
Zat penting lainnya yang didapat bayi secara segar saat menyusu langsung adalah lemak, karbohidrat, protein, dan air. Semua zat yang terkandung dalam ASI jumlahnya tepat dan sesuai dengan pencernaan bayi. Selain beragam zat penting yang bisa didapat bayi saat menyusu secara langsung, bayi juga dapat memperoleh hal-hal positif yang ada pada diri (sifat) ibu.
Sementara untuk bayi yang menyusu dengan ASI perah. Ada sisi kelemahan, ASI yang diperoleh dari proses memerah yang telah tersimpan selama beberapa waktu dan melalui beberapa proses dari dibekukan hingga dihangatkan maka kandungan zat-zat penting kadarnya akan jauh berkurang.
Kekurangan ASI perah yang lainnya adalah dilihat dari proses memerah. Bila diperah hanya dapat mengosongkan ASI hingga tersisa 30%, sedangkan dengan proses mengisap atau menyusu secara langsung dapat mengosongkan ASI hingga tersisa hanya 5%. Apabila jumlah ASI yang dimiliki ibu sudah sangat berlebihan, maka memerah (pumping) sebaiknya dilakukan tiap 2 jam sekali.
Referensi :
- www.idai.or.id
- Australian Breastfeeding Association