Sudah delapan tahun si buah hati yang dinantikan tak kunjung datang. Terpikirkan untuk adopsi anak? Ketahui apa saja yang mesti disiapkan.
Alasan pasangan suami istri mengadopsi anak bisa beragam; untuk ‘pemancing’ supaya istri mengandung, atau bisa juga sudah memiliki anak tetapi tetap ingin adopsi. Apapun alasannya, tujuannya haruslah baik—untuk anak yang diadopsi maupun untuk orang tua. Yang terpenting anak diperlakukan dengan baik.
Beberapa langkah yang bisa diambil saat memutuskan mengadopsi anak adalah;
- Konseling. Menjadi orangtua bukan pekerjaan mudah, karena itu sebaiknya calon orangtua mengikuti sesi konseling dengan psikolog. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa benar-benar siap dalam mengasuh anak.
- Abaikan balas budi. Catat, bahwa mengadopsi anak bukan berarti menyelamatkan anak dari susahnya hidup di panti asuhan. Anda mengadopsi anak karena memang menyayangi mereka. Jangan pernah mengharapkan balas budi. Jika Anda berlaku baik kepada anak adopsi Anda, si anak pasti akan benar-benar menyayangi Anda.
- Libatkan keluarga. Anda dan pasangan mungkin sudah mantap mengadopsi anak. Akan tetapi, mungkin saja keluarga besar tidak demikian. Diskusikan dengan orangtua dan mertua. Bagaimanapun, mereka nantinya akan menjadi kakek-nenek.
- Pelajari tentang mengasuh bayi. Jika berniat mengadopsi bayi, bekali diri dengan serba serbi tentang pengasuhan bayi. Banyaklah berdiskusi dengan sahabat atau keluarga yang memiliki bayi. Terlebih lagi jika masih membutuhkan ASI. Anda bisa mencari ASI donor atau memberi susu formula.
- Pastikan Anda siap mental. Mengadopsi anak belum dianggap sebagai hal yang lumrah. Anda harus siap dengan sikap lingkungan sekitar. Mungkin saja nanti ada tetangga atau saudara Anda yang bersikap usil. Pertimbangkan juga jika mereka menyakiti anak adopsi Anda. Karenanya, ada saran bahwa jika Anda ingin mengadopsi anak, paling pas adalah saat Anda dan pasangan pindah rumah.
Catatan pentingnya
Suatu hari, saat anak berangkat dewasa ia perlu tahu bagaimana asal usulnya. Orangtua wajib menjelaskannya. Jangan khawatir orangtua kandung akan mengambil kembali anaknya, karena anak yang telah diadopsi secara sah melalui pengadilan, tak bisa lagi diambil oleh orangtua kandungnya.
Ada beberapa catatan penting, misalnya jika Anda beragama Islam dan anak angkat berjenis kelamin perempuan, wali nikah sahnya tetap ayah atau saudara laki-laki kandungnya. Itu sebabnya, Anda perlu menjelaskan asal usul anak ketika anak memasuki usia dewasa. Jangan takut kehilangan kasih sayang. Apa yang Anda tebarkan kepada anak, seperti itulah mereka akan bersikap kepada Anda.