ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi adalah fakta yang tak terbantahkan. Namun, untuk memberikan yang terbaik dibutuhkan kunci agar prosesnya berlangsung tanpa kendala!
Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Dari sisi manfaat, menyusui tak hanya memberi manfaat bagi bayi tetapi juga ibu yang menyusui. Demikian pun dalam prosesnya menyusu tak hanya melibatkan ibu dan bayi tetapi peran serta ayah dan seluruh anggota keluarga turut menentukan keberhasilan proses tersebut.
Agar proses dapat berjalan tanpa kendala, berikut 5 kunci yang perlu dipahami ibu:
1. Ibu perlu memahami anatomi payudara dan terbentuknya ASI
Dengan mengetahui proses ini maka diharap ibu dapat mengerti proses mekanisme menyusui sehingga dapat memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya.
2. Ibu perlu memperoleh dukungan dari lingkungan
Peran orang di sekitar ibu tinggal sangat penting untuk mendukung keberhasilan dalam proses menyusui. Istilah breastfeeding father ditujukan untuk mengingat pentingnya peran pasangan dalam mendukung ibu menyusui. Bentuk dukungan bisa beragam, misalnya membantu menggendong bayi saat ibu mandi, membantu menyendawakan bayi, dan lainnya.
3. Ibu percaya diri
Proses memberikan ASI tidak sesederhana yang dibayangkan, dibutuhkan kemauan dan tekad yang kuat. Ibu harus memiliki keyakinan mampu melakukannya. Di sisi lain ibu juga perlu memahami dan banyak belajar tentang teknik menyusui yang benar pada orang yang mengerti sepertinya halnya konselor laktasi.
4. Makin disusui, produksi ASI semakin berlimpah
Dalam hal ini ibu disarankan menyusui kapan saja bayi meminta. Semakin sering disusui, ASI semakin banyak diproduksi.
5. Memahami berbagai hal yang terkait proses menyusui seperti
- Antenatal edukasi. Mencari informasi sebanyak mungkin sebelum kelahiran, dengan berdiskusi dengan konselor laktasi/mendatangi klinik laktasi, atau dengan dokter kandungan/bidan yang akan membantu proses kelahiran. Keberhasilan menyusui sangat tergantung pada hari-hari pertama kelahiran. Ibu perlu mendapat dukungan dari tempat bersalin, suami, keluarga, dan lingkungan sekitar.
- Inisiasi menyusui dini. Pascamelahirkan, inisiasi menyusui dini (IMD) penting dilakukan agar bayi mendapat kolostrum, yakni ASI pertama yang kaya akan zat kekebalan tubuh. Warnanya kuning, dan jumlahnya hanya sedikit. Dan yang lebih penting ketika bayi mendapatkan puting untuk pertama kalinya, maka di situlah prolaktin mulai bekerja. Bicarakan keinginan untuk IMD kepada dokter atau bidan Anda.
- Perlekatan yang baik. Pada saat menyusui bayi, sebaiknya mulut bayi berada tepat di puting ibu dan bibirnya melekat sampai menutupi aeola ibu. Bayi yang hanya menempel pada putting, biasanya tidak mendapatkan ASI dalam jumlah banyak.
- Susui secara bergantian, kanan dan kiri. Usahakan agar menyusui di kedua payudara kiri dan kanan. Semakin sering payudara dikosongkan, maka ASI yang diproduksi semakin banyak.