Irama menyusui bayi tidak sama mulai saat baru lahir, usia 2 minggu atau usia 3-6 bulan. Seiring berjalannya waktu ibu akan memahaminya.
Menjadi ibu baru akan banyak hal yang harus dipelajari, salah satunya adalah bagaimana belajar menyusui. Menyusui bayi memang tak harus terjadwal. Menyusui kapanpun bayi mau akan membantu mencukupi nutrisinya selain memberi ruang bagi ibu untuk mengenali irama menyusu bayi.
Sesuai usia si kecil
Irama menyusu bayi baru lahir masih tergolong sering, terlebih pada waktu-waktu tertentu khususnya sore atau malam hari. Hal ini disebut sebagai cluster feed. Ini lumrah dialami oleh bayi yang baru lahir. Ibu boleh menyusui sesering mungkin, sesuai keinginan bayi atau minimal 8 kali dalam 24 jam.
Berbeda dengan cluster feed, dalam hal menyusu bayi juga mungkin mengalami growth spurt, yang terjadi bila bayi ingin menyusu lebih sering. Growth spurt biasanya terjadi pada bayi usia 2-3 minggu, 6 minggu, dan 3 bulan. Kuncinya adalah tetap susui si kecil sesering mungkin selama beberapa hari dan produksi ASI akan menyesuaikan.
Pada awalnya, bayi akan disusui sekitar 2-3 jam sekali. Bayi menyusu 5-10 menit pada setiap payudara, bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung keinginan bayi. Jika bayi menyusu pada satu payudara dan setelah itu tertidur. Tidak mengapa, waktu menyusui berikutnya, berikan sisi payudara yang lain. Gunakan peniti di bra untuk mengingat payudara mana yang terakhir ibu berikan. Jika bayi ingin menyusui dari dua payudara, ini lebih baik.
Tak perlu dibatasi
Tidak disarankan memberi jadwal bayi menyusu. Turuti kapanpun bayi meminta. Ingat, lambung bayi yang baru lahir itu kecil sekali. Karena itu mereka meminum ASI sedikit sedikit, dan sering (karena ASI sangat mudah dicerna dan diserap).
Seiring bertambahnya usia, ibu akan mengenali irama menyusu pada si kecil. Lambat laun, jaraknya akan bertambah jarang hingga 2-3 jam sekali. Namun, sewaktu waktu, ada saatnya bayi mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spurts), selama kira-kira 2-3 hari. Si kecil akan meminta ASI lebih sering bahkan setiap setengah jam. Ikuti saja, jangan khawatir ASI tidak mencukupi karena kelenjar susu akan beradaptasi dengan memroduksi ASI lebih banyak lagi. Setelah beberapa hari, jarak antar menyusui akan menjadi lebih jarang kembali.
Biasanya bayi lebih intens menyusu pada malam hari, dan ibu menyusui dalam keadaan berbaring. Ini membuat bayi lebih erat melekat pada tubuh ibu. Selain itu, fakta menariknya adalah, menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari.
Mekanisme menyusui akan menyesuaikan kebutuhan si kecil. Seiring berjalannya waktu, ibu akan menemukan irama aktivitas si kecil.
Referensi :
- WHO and UNICEF. In 40 hours Breastfeeding Counseling: A Training Course WHO. 2003
- Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta 2000