Kecukupan nutrisi bagi si kecil yang sedang bertumbuh sangat penting diperhatikan. Namun jangan abaikan kecukupan zat besi, karena dapat berimbas pada kecerdasannya.
Zat besi memiliki peran yang penting bagi tubuh, salah satunya sebagai pembawa oksigen dan melindungi sel tubuh dari kerusakan. Sebagian besar besi di otak disimpan dalam bentuk feritin, dan digunakan untuk proses mielinisasi dan sintesis neurotransmiter.
Mielinisasi adalah proses pelapisan lemak pada ujung saraf, untuk mempercepat proses pengolahan informasi dan mendukung fungsi kognitif yang lebih kompleks. Intinya, zat besi dibutuhkan untuk menerima pesan dan mengolahnya di otak. Itu sebabnya zat besi memengaruhi kecerdasan otak anak, karena berkaitan dengan sel-sel saraf yang menyangkut fungsi pembelajaran dan perilaku.
Gangguan fungsi otak terganggu dapat terjadi bila cadangan zat besi (serum dan feritin) di otak menurun sebelum kadar di dalam darah menurun. Kekurangan besi tanpa anemia atau dengan anemia ringan hanya menyebabkan gangguan ringan bila berlangsung sebentar, namun berpotensi terjadinya gangguan fungsi otak yang menetap (bila terjadi pada masa perkembangan otak yang cepat.
Bagaimana gejalanya?
Gejala kekurangan zat besi biasanya ditunjukkan dengan menurunnya daya konsentrasi dan prestasi belajar pada anak. Anak biasanya kelihatan cepat lelah, sulit konsentrasi, mudah tersinggung, muka pucat, sesak napas, kurang berenergi, kekebalan tubuh menurun.
Akibatnya, anak dengan defisiensi zat besi terganggu pertumbuhan dan perkembangannya, kekebalan tubuh menurun sehingga mudah terserang infeksi. Ujung dari kekurangan zat besi akan menurunkan daya konsentrasi dan prestasi belajar pada anak.
Penyebab kekurangan zat besi pada anak
- Pertumbuhan yang cepat.
- Pola makan yang kurang zat besi.
- Kemungkinan adanya infeksi. Kuman penyebab infeksi merampas zat besi sehingga anak kekurangan zat besi.
Bagaimana solusinya?
Kekurangan zat besi merupakan kondisi pra-anemia, artinya jika tidak diatasi segera akan menyebabkan anak mengalami anemia. Pada keadaan anemia defisiensi zat besi dapat diberikan suplemen zat besi. Konsultasikan dengan dokter anak Anda. Biasanya pemberian suplemen besi selama 2-3 bulan akan meningkatkan kadar hemoglobin (Hb).
Perhatikan pola makan anak
Penyerapan zat besi oleh tubuh dapat ditingkatkan dengan pemberian vitamin C. Sebaliknya penyerapan akan berkurang akibat zat tannin yang terkandung dalam teh, susu, telur, fitat, dan fosfat yang terdapat dalam tepung gandum.
Setelah kadar besi normal di dalam tubuh, penting untuk ibu untuk mencegah anak mengalami anemia defisiensi zat besi kembali. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari minum susu sapi segar yang berlebihan, memberikan makanan yang mudah absorbsi besinya (daging, ikan, ayam, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan).
Referensi:
- http://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-anemia-basics#1 Soedjatmiko. Pengaruh defisiensi besi pada kecerdasan dan perilaku anak. Dalam PKB IKA FKUI/RSCM LII: Pendekatan Praktis Pucat. Masalah kesehatan yang terabaikan pada bayi dan anak.