[pullquote]Rumah merupakan tempat aman bagi anak, namun rumah juga menjadi saksi terjadinya kecelakaan pada anak. Yuk ketahui pertolongan pertama yang harus kita lakukan.[/pullquote]
Penyebab tersering terjadinya kecelakaan di rumah, antara lain: anak terjatuh, keracunan, luka bakar, luka lecet, tergores, tersedak, dan tenggelam. Ketahui apa saja yang dapat Anda lakukan saat anak mengalaminya.
1. Jatuh
Bila anak jatuh, perhatikan dengan seksama apa yang dialami si kecil, apakah dia mengeluh kesakitan/nyeri, ada luka, memar, perdarahan, kemungkinan patah tulang. Cek pula tingkat kesadaran anak. Anak menangis kencang justru pertanda bagus, artinya anak dalam kondisi kesadaran yang baik.
Untuk mengatasi luka akibat terjatuh, ibu harus sedia obat luka, kasa steril, dan obat pereda nyeri (parasetamol). Jika anak mengalami memar, kompres dengan air dingin (suhu kamar) selama 15 menit, ulangi beberapa kali. Lalu ganti dengan air yang lebih dingin untuk menghilangkan nyeri, dan yang terakhir kompres dengan air hangat.
2. Keracunan
Paracelsus (1564) yang dijuluki “Bapak Racun” menyatakan “Sola dosis facit venenum.” Artinya semua substansi/zat adalah racun, dosis yang membedakan obat dengan racun.
Rumah adalah ‘gudang’ berbagai zat racun, baik yang bersifat asam maupun basa, sebut saja deterjen, pembersih kaca, pembersih lantai, thinner, minyak tanah, dan sebagainya.
Gejala keracunan biasanya ditandai dengan sesak napas, kesulitan menelan, nyeri di mulut, diare, mual, muntah, tanda-tanda sumbatan saluran napas, keluar liur, dan sebagainya. Berikan air putih atau susu, namun sebaiknya tidak diberi norit.
3. Luka bakar
Kasus tersering yang terjadi di rumah adalah anak terkena aliran listrik atau biasa disebut kesetrum, atau bisa juga tersiram air panas. Apa yang bisa dilakukan?
- Alirkan atau siram daerah yang mengalami luka bakar dengan air biasa yang mengalir hingga rasa sakit mereda.
- Tutup luka bakar dengan kassa steril.
- Jika luka sudah melepuh, bawa ke rumah sakit, jangan mencoba memecahkan sendiri.
- Jangan oleskan apapun: odol, mentega, kecap, air es.
4. Luka lecet, tergores benda tajam
Si kecil tengah memiliki rasa keinginan tahuan yang besar, dan ia belum bisa membedakan mana benda yang berbahaya dan mana yang tidak. Jika si kecil tergores benda tajam;
- Cuci dengan air dan tutup dengan plester.
- Jika luka gores robek terlalu besar, segera bawa ke dokter.
5. Si kecil tersedak
Mengingat kemampuan mengunyahnya belum matang, si kecil berisiko tersedak oleh makanan atau mainan (benda kecil) di sekitarnya. Gejalanya akan muncul tiba-tiba, anak mengalami batuk-batuk. Dan yang pasti ada saksi yang melihat bahwa si kecil tersedak.
Pertolongan pertama pada bayi dan anak berbeda.
Pada bayi: Tengkurapkan bayi di pangkuan Anda, dengan posisi kepala lebih rendah. Tangan kiri Anda menyangga dadanya dan tangan kiri menepuk nepuk tengkuknya perlahan. Upaya untuk mengeluarkan benda seperti ini disebut back blow. Cara lain dengan chest thrust, dimana posisi bayi tengkurap, lalu kepala direndahkan sedemikian rupa (nyaris lurus). Tangan kiri Anda menyangga tubuh, dengan jemari berada di bawah tengkuk, sedangkan tangan kiri menepuk dadanya.
Pada anak:
Posisi Heimlich maneuver: Anda berada di belakang anak yang dalam posisi berdiri. Cakupkan tangan Anda di bagian perut anak, dengan agak sedikit menekannya. Sementara kepala anak agak menunduk ke bawah. Agar nyaman, sebaiknya Anda dalam posisi setengah berdiri, dengan lutut kanan di lantai dan kaki kiri menapak lantai.
Abdominal thrust: Anak dalam posisi telentang, dengan tangan di samping. Tekan dada anak perlahan, beberapa kali.
Semua cara di atas dilakukan dalam usaha mengeluarkan benda yang menyebabkan anak tersedak. Jika pertolongan ini tidak berhasil, segera bawa anak ke rumah sakit. Jangan tunda lagi.