Agar kehamilan terpantau dengan baik, periksakan kehamilan Anda secara rutin dan berkala.
Kehamilan merupakan saat-saat yang membahagiakan bagi pasangan suami isteri. Namun, akan lebih baik lagi bila kebahagiaan ini juga diiringi dengan pemeriksaan kehamilan secara intensif. Pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan pasangan suami isteri sebelum hamil. Ini penting untuk mengetahui bahwa tubuh dalam kondisi sehat dan siap menghadapi kehamilan. Setelah dinyatakan positif hamil, pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan untuk memonitor kesehatan ibu dan kondisi janin dalam kandungan. Mengapa? Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
Mengapa penting?
- Memonitor kesehatan fisik dan mental calon ibu
- Mendeteksi adanya kemungkinan komplikasi yang munkin dialami ibu hamil, seperti:
- hipertensi
- diabetes (gestasional diabetes)
- kekentalan darah
- jalan lahir tertutup plasenta (plasenta previa)
- janin dengan berat badan rendah
- hamil anggur
- kemungkinan terjadinya infeksi (keputihan parah, infeksi saluran kemih)
- Agar kesehatan bayi terpantau secara optimal
- Memantau berat badan ibu, karena berkaitan dengan kesulitan persalinan.
4 Kali yang menentukan
Menurut WHO, pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak empat kali:
- Pemeriksaan kehamilan pertama, saat usia kehamilan berada di trimester pertama (0 – 3 bulan). Sebaiknya kunjungan pertama ini dilakukan sedini mungkin, paling tidak sebelum usia kehamilan 12 minggu. Papa pemeriksaan pertama, dokter akan mendata riwayat kesehatan calon ibu, memperkirakan usia kehamilan, dan periksa laboratorium. Ini untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb), golongan darah, ada/tidaknya TORCH, golongan darah Rhesus, dan sebagainya.
- Pemeriksaan kehamilan kedua, dilakukan di trimester dua atau usia kehamilan 4 – 6 bulan. Dokter akan menanyakan keluhan apa saja yang dirasakan ibu, memeriksa tekanan darah, berat badan. Biasanya juga dilakukan USG untuk melihat posisi janin, detak jantung janin, letak plasenta, dsb. Biasanya kunjungan kedua ini dilakukan pada kehamilan 26 minggu.
- Pemeriksaan kehamilan ketiga dilakukan pada usia kehamilan 32 minggu, meliputi pemeriksaan fisik (tekanan darah, berat badan, kondisi puncak rahim, denyut jantung janin, pemeriksaan kandungan melalui perabaan perut. Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa urinalisis, gula darah, dan hemoglobin. Atau pemeriksaan lain sesuai kebutuhan.
- Pemeriksaan terakhir dilakukan pada minggu ke 36, dimana bayi diperkirakan mendekati kehamilan. Selain pemeriksaan rutin seperti sebelumnya, saat inilah akan dibicarakan mengenai rencana/pilihan persalinan. Dokter akan menjelaskan tanda-tanda persalinan yang mungkin ibu rasakan, dan kapan harus pergi ke tempat bersalin.
Sesudah memasuki minggu ke 36, disarankan melakukan pemeriksaan kembali seminggu kemudian.
Nah, ibu selamat menanti kelahiran si buah hati.
Referensi:
- www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/prenatal-care/art-20044581
- Miriam Stoppard, MD, FRCP:New Pregnancy and Birth. A Practical Guide for All Parents To Be. Dorling Kindersley. 2007