Di luar pro dan kontra tentang imunisasi MR, faktanya adalah dua penyakit ini begitu membahayakan bagi kesehatan anak.
Memasuki Bulan Agustus hingga September 2018, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaksanakan program Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) tahap kedua. Program ini merupakan upaya pemerintah mencapai target eliminasi dan pengendalian penyakit campak, rubella, serta cacat bawaan rubella (congenital rubella syndrome) pada tahun 2020. Kampanye ditujukan untuk bayi usia 9 bulan hingga anak usia 15 tahun.
Apa itu measles?
Measles atau campak merupakan penyakit infeksi virus. Penyakit campak menyebabkan kematian hingga lebih dari 100.000 orang per tahun, paling banyak usia kurang dari 5 tahun.
Gejala penyakit campak biasanya muncul antara hari ke-10 sampai ke-14 sejak tubuh terpapar virus. Gejalanya antara lain demam, batuk kering, hidung berair, nyeri tenggorok, peradangan konjungtiva mata (konjungtivitis), bercak-bercak putih pada dinding dalam mulut (koplik’s spots), dan bercak-bercak merah di kulit.
Komplikasi campak
Campak berpotensi menimbulkan kematian (terutama pada anak dengan gizi buruk). Komplikasi lain, seperti infeksi telinga, radang saluran pernapasan (bronkitis atau laringitis), radang organ paru (pneumonia), dan radang otak (encephalitis).
Apa itu rubella?
Rubella merupakan penyakit infeksi virus yang memiliki gejala demam tidak tinggi (38,90C atau lebih rendah), ruam halus yang dimulai dari muka kemudian menyebar ke badan. Berbeda dengan campak (measles), rubella jarang disertai pilek dan mata merah, dan lebih sering mengenai anak yang lebih besar.
Komplikasi rubella
- Ibu hamil yang terkena infeksi rubella pada kehamilan trimester satu akan menyebabkan cacat pada janin yang disebut sindrom rubella kongenital (congenital rubella syndrome/CRS)
- Sindrom rubella kongenital menyebabkan anak memiliki lingkar kepala lebih kecil dari ukuran normal, tuli, kelainan pada mata, penyakit jantung bawaan (jantung bocor), dan keterlambatan mental. Kondisi ini tentu saja akan menjadi beban seumur hidup.
Jangan abaikan imunisasi MR
Imunisasi MR (Measles Rubella) sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Imunisasi MR mencegah kematian dan kecacatan, baik pada anak maupun pada masyarakat. Begitu pentingnya vaksin ini, sampai-sampai pemerintah mengeluarkan SK Menteri Kesehatan RI tahun 2017, tentang pelaksanaan kampanye MR dan introduksi imunisasi MR di Indonesia.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyadari kepentingan kesehatan, menurut Fatwa MUI nomor 4 tahun 2016 dikatakan jika memang dalam arti mubah, artinya tidak ada alternatif lain. Vaksin MR diperbolehkan dan ini darurat. Karena anak adalah investasi masa depan.
*Dibawakan pada seminar awam dan media “Info sehat FKUI untuk Anda” pada 31 Agustus 2018, di FKUI, Jakarta.
Jadwal Imunisasi MR
- Campak (measles): anak usia 9 bulan, dosis penguatan di usia 24 bulan, dan dosis ketiga saat anak kelas 1-6 SD.
- Bila anak terlambat/belum imunisasi campak sama sekali, maka tetap diberikan sesuai usianya saat ini. Bila anak berusia lebih dari 1 tahun, berikan MMR
- Imunisasi MMR diberikan pada anak usia 15-18 bulan dengan jarak minimal dengan imunisasi campak 6 bulan. Imunisasi MMR harus diberikan dalam kondisi anak sehat dan berjarak 1 bulan sebelum atau sesudah imunisasi lain.
Konsultasikan dengan dokter anak Anda.