Ibu menyusui sebaiknya menghindari stres, pasalnya stres bisa memengaruhi kelancaran pemberian ASI. Wah kok bisa?
ASI adalah makanan yang paling sempurna untuk bayi kita; dan untuk keberhasilan proses laktasi, bukan hanya posisi bayi yang tepat, pelekatan yang benar, tetapi juga dari pihak ibu sendiri tidak kalah penting peranannya. ASI diproduksi sebagai hasil kerja gabungan antara hormon yang terdapat dalam tubuh ibu dan refleks yang dirangsang oleh hormon tersebut.
Mekanisme keluarnya ASI
Pada payudara, terutama pada puting susu terdapat banyak ujung saraf sensoris. Perangsangan pada payudara akibat hisapan bayi saat menyusu akan menimbulkan impuls yang menuju hipotalamus, salah satu organ dalam otak kita. Impuls dari hipotalamus selanjutnya akan diteruskan ke hipofisis bagian depan yang mengeluarkan hormon prolaktin dan ke hipofisis bagian belakang yang berfungsi mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara, maka terjadilah refleks pembentukan ASI.
Mood Ibu dan ASI
Refleks pengeluaran ASI lebih rumit dibandingkan refleks pembentukan ASI. Pikiran maupun perasaan ibu akan sangat memengaruhi refleks ini. Dengan melihat bayinya, memikirkan bayi dengan perasaan penuh kasih dan sayang, mendengar tangisan bayi, mencium bayi dan perasaan ibu yang tenang dan bahagia; semuai ini dapat meningkatkan refleks pengeluaran ASI. Sebaliknya stres merupakan hal yang dapat menghambat refleks oksitosin.
Referensi :
- Lawrence RA, Lawrence RM. Breasfeeding. A guide for the medical profession. Edisi ke-6. Philadelphia; Mosby,2005
- Newman J, Pitman T. The ultimate breasfeeding book of answer. Roosville: Prima,2000