Setelah penat berkutat dengan diagnosis kesehatan dan medikasi pasien, menjalani hobi bisa menyegarkan kembali hidup Anda. Hei, mengapa Anda tak mencoba berkuda? Baca terus ya, siapa tau Anda tertarik menunggangi si kaki empat yang gagah ini di waktu luang.
Menurut zodiak China, 2014 ini memang tahun Kuda Kayu. Bukan, artikel ini tak akan membahas peruntungan di tahun ini, melainkan membahas betapa menariknya hobi berkuda. Tak sekadar hobi, berkuda juga dikategorikan sebagai olahraga. Tentu saja, karenanya berkuda memiliki manfaat yang tak sedikit.
Manfaat berkuda
Berkuda semacam hobi ‘paket lengkap’. Tak hanya badan sehat, jiwa kuat, dan hati pun senang. Bagaimana tidak, berkuda terbukti menguatkan otot tubuh bagian pinggang dan pinggul, membakar kalori dengan efektif karena seluruh tubuh bergerak, memperkuat kerja jantung, dan memperlancar aliran darah dengan caya yang menyenangkan. Itu baru dari segi fisik.
Dari segi lain, menunggang kuda mengajarkan keberanian karena tak semua orang langsung berani berinteraksi dengan kuda. Latihan menghadapi kuda memberikan dampak positif, yaitu tumbuhnya keberanian.
Setelah berani, Anda mengasah kerja sama tim. Berlatihnya bersama sang kuda tentunya. Dalam berkuda, ada dua pihak yang saling bekerja sama untuk sama-sama bergerak menuju suatu tempat. Kerja tim, menyelaraskan gerak dengan pihak lain untuk mencapai tujuan, terbinanya pengertian, dan saling mengisi adalah hal yang dilatih.
Saat berkuda, sang penunggang adalah pemimpin yang pegang kendali. Arah pergerakan dan kecepatan gerak kuda ada di bawah kendali penunggang. Meski begitu, tetap saja penunggang tak bisa semena-mena. Salah bertindak bisa berakibat fatal.
Sadar atau tidak, sesungguhnya kuda dapat merasakan emosi sang penunggangnya. Dalam kondisi ini, sang penunggang tidak bisa memaksakan kehendaknya. Perlu kesabaran untuk tetap berjalan bersama kuda dalam mencapai tempat tujuan. Jika sang penunggang tetap tenang dan sabar, si kuda akan cepat tenang. Pun sebaliknya. Belajar sabar juga, bukan?
Dalam berkuda, penunggang bekerja sama dengan kuda untuk mencapai tempat tujuan dalam waktu relatif lebih cepat. Untuk mencapai tujuan secara lebih efektif, diperlukan keterampilan dan sikap mental positif.
Bagaimana caranya?
Jika Anda tertarik untuk memulai berkuda, tentu Anda perlu datang ke tempat latihan atau sekolah berkuda. Berkuda tanpa pelatih, sama dengan Anda siap terjun dari atas tebing. Risikonya besar. Karena itu, sangat dianjurkan belajar teknik berkuda dengan benar supaya dapat mengendalikan kuda dalam setiap situasi. Tentu saja agar berkuda dengan nyaman dan juga menyenangkan.
Pilih sekolah dengan fasilitas lapangan yang sesuai standar, kuda-kuda yang telah terlatih untuk ditunggang pemula, dan pelatih berpengalaman. Salah satunya yang bisa menjadi pilihan adalah Arthayasa Stables & Country Club di bilangan Cinere, Jakarta Selatan. Di lahan seluas 14 hektar lebih, Anda bisa mendulang ilmu berkuda dengan tahapan dan fasilitas yang teruji.
Oke, bicara mengenai peralatan ada beberapa perlengkapan awal untuk penunggang terdiri atas helm berkuda (biasanya dipinjamkan), celana panjang (kalau bisa jangan terlalu longgar karena mudah terjepit), dan sepatu dengan sedikit hak (sebaiknya setinggi mata kaki). Kalau ingin melanjutkan dan untuk kenyamanan penunggang, dianjurkan punya helm, sarung tangan, celana, dan boots berkuda sendiri.
Selain belajar teknik menunggang, pemula juga diperkenalkan dengan horsemanship, yaitu bagaimana berinteraksi dengan kuda, cara merawat kuda, dan pemasangan alat tunggang seperti pelana, kendali, dan lain-lain.
Pada tahap awal belajar menunggang, pemula akan lunging selama kira-kira 30 menit. Lunging adalah berlatih mengelilingi pelatih yang mengendalikan kuda dengan tali panjang 7 m yang disambungkan ke bagian mulut (mouthpiece) kuda. Dengan cara itu, pemula dapat berkonsentrasi kepada dirinya sendiri dan tidak perlu risaukan kudanya.
Yang diajarkan pertama adalah cara duduk yang benar, menemukan keseimbangan badan dalam setiap cara gerak kuda (walk, trot, canter), dan bagaimana memberikan pertolongan kepada kuda untuk mengendalikannya.
Setelah beberapa waktu berlatih berkuda, terlihat ke mana bakat dan minat si penunggang mengarah. Penunggang yang senang berkuda secara tenang dan halus biasanya memilih dressage. Yang lebih berani dan yang mencari action akan mengarah ke show jumping. Yang senang berwisata biasanya memilih endurance dan yang punya bakat untuk berbagai nomor mengarah ke eventing.
Walaupun tidak harus punya kuda sendiri, suatu saat seorang penunggang pasti mempertimbangkan ide itu. Menemukan kuda yang jodoh dengan penunggang dan dapat menunjang kegiatan berkudanya bukanlah hal mudah. Punya seekor kuda juga sebuah tanggung jawab besar. Di Arthayasa yang juga menangani impor-ekspor kuda, terdapat layanan khusus sebagai ‘penitipan’ kuda milik pribadi. Tentu saja dirawat, dipelihara, dan dijaga oleh para groom yang terlatih.
Nilai tambahan bagi hobi berkuda ini juga bisa dilakukan bersama keluarga. Anak-anak yang berminat belajar berkuda minimal berumur 6 tahun dan biasanya memulai dengan mengendarai kuda poni.
Tertarik? Saddle up and ride!
ARTHAYASA STABLES & COUNTRY CLUB
Blok Tengki, Desa Grogol
Kecamatan Limo-Cinere, Depok 16512
Telp. 021 754 7024/5
Faks 021 754 7026
Email: info@arthayasa.com
Website: www.arthayasa.com
Penulis : Shelvy Dwi Citra
Foto: Yuan Atmojo