Vaksinasi meningitis biasanya diberikan saat kita hendak menunaikan ibadah haji atau umroh. Namun, apa bila tengah hamil, bolehkah vaksin diberikan?
Pemberian vaksin pada dasarnya bertujuan membentengi tubuh dari serangan penyakit berbahaya yang hendak menyerang pertahanan tubuh seseorang. Vaksin diberikan melalui suntikan dengan kandungan virus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif yang selanjutnya disuntikkan ke tubuh.
Pemberian vaksin umumnya dilakukan pada anak tapi tak menutup kemungkinan pula diberikan pada orang dewasa termasuk wanita hamil. Biasanya diberikan bila seseorang hendak bepergian ke luar negeri, termasuk ke Tanah Suci. Dalam pemberian vaksin pada wanita hamil perlu sekiranya memperhatikan karena tak sekadar memberikan perlindungan pada sang ibu tapi keamanan janin dalam kandungan, perlu dipertimbangkan.
Vaksin yang biasa diberikan
Meski vaksin secara khusus tidak diperuntukkan wanita hamil bukan berarti wanita hamil tidak boleh mendapat vaksin sama sekali. Wanita hamil tetap bisa memperoleh vaksin seperti vaksin tetanus dan influenza. Vaksin tetanus diberikan sebagai upaya pencegahan tetanus pada saat proses persalinan sedangkan influenza untuk mencegah penyakit flu.
Dalam kondisi tertentu vaksin meningitis juga diberikan pada wanita hamil. Vaksin ini biasanya diberikan guna mencegah timbulnya radang selaput otak. Selama ini memang belum banyak penelitian yang mengungkap dampak pemberian vaksin meningitis pada wanita hamil. Pemberian vaksin belum bisa dikategorikan paling aman. Tetapi pada kondisi tertentu dimana wanita hamil harus berada di daerah yang tergolong endemik, vaksin tetap bisa diberikan dengan catatan virus yang terkandung dalam vaksin tersebut tergolong vaksin tak aktif sehingga tidak membahayakan janin dalam kandungan.
Kapan vaksin diberikan?
Dalam masa kehamilan kondisi tubuh wanita melemah. Pada masa-masa kehamilan tubuh wanita rentan terserang penyakit. Untuk pencegahannya vaksin perlu diberikan dengan memperhitungkan usia kandungan. Untuk pemberian vaksin tetanus dan flu bisa dilakukan pada usia kehamilan lebih 5 bulan sedang meningitis lebih aman diberikan di trimester 3 daripada trimester pertama.
Konsultan: Dr. Ardianjah Dara, Sp .OG, M.Kes – Obstetrician-Gynaecologist MRCCC Siloam Hospitals