[pullquote]Kadang si kecil makan dengan lahap, kadang susah makan, kadang hanya mau makanan yang itu-itu saja. Apakah ini artinya ia mengalami gangguan pola makan?[/pullquote]
[dropcap]S[/dropcap]etelah sibuk seharian di dapur, ternyata si kecil enggan menyantap hidangan yang sudah tersaji di atas meja makan. Ini sudah hari ketiga buah hati Anda berlaku demikian.
Gangguan pola makan memang kerap dialami anak-anak usia 8-9 tahun (praremaja) hingga usia remaja. Gangguan pola makan merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan pola makan yang terganggu atau tidak normal. Banyak hal yang dapat melatar-belakangi terjadinya kasus ini, mulai dari pola makan yang sudah terganggu sejak kecil dan kurang tertangani dengan baik, traumatis pada makanan tertentu atau karena isu berat badan sejak kanak-kanak.
Bentuk gangguan pola makan pada anak dan remaja
Berdasar bentuknya, gangguan pola makan bisa sangat beragam.
- Pica merupakan jenis gangguan pola makan dimana anak memakan apa yang bukan makanan.
- Rumination merupakan jenis gangguan pola makan dimana anak suka mengemut makanan, melepeh, dan sebagainya.
- Avoidant/restrictive food intake merupakan jenis gangguan pola makan dimana anak tidak memiliki minat pada makanan.
- Anorexia nervosa merupakan jenis gangguan pola makan dimana anak membatasi makan karena kecemasan berlebihan akan kenaikan berat badan.
- Bulimia merupakan jenis gangguan pola makan dimana anak makan, lalu memuntahkannya kembali dengan sengaja.
- Binge eating merupakan jenis gangguan pola makan dimana anak makan berlebihan dalam jangka waktu tertentu.
Cara mengatasi gangguan pola makan
Untuk mengatasi gangguan pola makan pada anak dan remaja bisa dilakukan dengan cara yang sangat bervariasi tergantung pada jenis gangguannya. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak seperti psikolog, dokter anak maupun ahli nutrisi.
Satu hal yang perlu diperbaiki adalah persepsi tentang tubuh yang ideal khususnya untuk remaja. Konseling dan terapi perlu juga diberikan pada mereka. Sementara lingkungan juga perlu mendukung dengan tidak terus mengomentari bentuk tubuh anak ataupun memberi predikat/label mereka dengan julukan tertentu. Ajak mereka untuk menggali kelebihan diri mereka yang tidak berkaitan dengan penampilan fisik dan bantu anak untuk mengembangkan potensi diri mereka.
Tip bagi para orangtua
- Biasakan dan contohkan pola makan yang sehat di rumah.
- Biasakan anak makan secara teratur dalam segi waktu.
- Hindari memberikan kritik/komentar negatif tentang bentuk tubuh anak.
- Ajak anak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik daripada diet berlebihan.
Konsultan: Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi.