[dropcap]M[/dropcap]endesain apartemen mungil memang memerlukan konsistensi dan kesungguhan. Keterbatasan ruang tidak dapat dijadikan alasan untuk membelenggu kreativitas. Berbagai ide dan inspirasi penataan interior dapat diaplikasikan di setiap sudut ruang. Keberanian berekspresi pada ruang sempit menjadi tantangan yang menyenangkan, proses kreatif ini juga memberi kesempatan untuk lebih menggali imajinasi sekaligus mengenal lebih dekat karakter diri dan keluarga.
1. Temukan konsep gaya yang sesuai
Kenali kebiasaan, kesenangan dan pola keseharian Anda sekeluarga, lalu kemudian tentukan gaya dekorasi interior yang paling mendekati selera Anda. Garis tegas Gaya Kontemporer merupakan pilihan tepat bagi yang trendi, moderen dan terorganisir. Kesederhanaan yang mendominasi tampilan Gaya Skandinavia cocok diaplikasikan bagi yang praktis, fungsional, simpel dan cenderung menyukai skema warna netral. Ada pula Gaya Ekletik yang homey, hangat dan penuh kejutan. Jika senang melakukan mix and match furnitur dan berbagai pernik dekorasi, menyukai barang unik dan nyeni, gaya ini akan sempurna mewakili karakter Anda.
2. Tentukan zoning ruang
Pengaturan pembagian ruang menjadi faktor penentu kenyamanan sebuah hunian. Pola zoning harus dibuat berdasarkan pertimbangan sirkulasi, fungsi dan jenis aktivitas ruang itu sendiri. Zonasi penting untuk menghindari terjadinya aktivitas yang saling tumpang tindih jika dilakukan bersamaan didalam sebuah hunian dengan konsep terbuka (open plan).
Hindari pemisahan ruang secara tegas di hunian sempit seperti pemakaian dinding atau partisi permanen, kecuali untuk membagi zona pribadi, yaitu ruang tidur dan kamar mandi. Menciptakan garis zonasi imajiner dapat diaplikasikan dengan beberapa ide, diantaranya pemakaian karpet atau rug, penggunaan material lantai dan dinding yang berbeda atau dengan pengaturan ketinggian lantai. Tegaskan pula zonasi dengan pengaturan titik pencahayaan. Efek pencahayaan pada ruang dapat membantu terciptanya garis visual ruang yang terlihat ‘terpisah’ namun tetap menyatu.
3. Pemilihan furnitur
Salah satu rahasia mendapatkan hunian nyaman adalah pengaturan dan penempatan lay out furnitur yang tepat. Sesuaikan ukuran dengan luas yang ada, pemilihan furnitur harus mengutamakan fungsi dan efektivitas. Sebagai panduan untuk ruang keluarga yang sempit, cukup hadirkan sebuah sofa two-seaters, ditambah sebuah single chair dan coffee table.
Untuk apartemen tipe studio atau one bedroom, penggunaan fit-out furniture yang dapat dilipat merupakan solusi ideal, karena dapat dibuat terukur dan customized sesuai kebutuhan. Ruangan akan terasa lebih lega pada saat tidak digunakan, karena dibuat tertutup dan tersembunyi. Penggunaan cermin atau pintu lemari kaca akan menambah kesan ruangan terlihat rapi dan luas.
4. Optimalisasi bidang vertikal
Bidang vertikal adalah kanvas bagi coretan ekspresi jiwa. Sesuaikan tampilan karya seni dengan gaya dekorasi hunian keseluruhan. Jika senang mendokumentasikan tumbuh kembang si kecil, permainan kolase foto keluarga dapat memberi sentuhan pribadi. Biarkan foto hasil jepretan bercerita banyak tentang mereka yang tersayang. Berikan aksen saat pemilihan dan pemasangan bingkai untuk menambah kejutan di dinding.
Untuk mengkamuflase area sempit seperti koridor, pemasangan cermin merupakan solusi cerdas. Cermin selain memberi kesan lebih luas dan lega, juga merefleksikan cahaya sehingga membuat ruangan lebih terang. Hadirkan pola permainan cermin dalam desain yang unik untuk menghindari kejenuhan. Jika wallpaper menjadi pilihan, tentukan dengan cermat bagian dinding yang tampil berpola dan sisi yang hadir sebagai aksen.
5. Lemari efektif yang tersembunyi.
Area penyimpanan adalah permasalahan utama di setiap hunian. Untuk apartemen yang memiliki keterbatasan ruang, diperlukan kesungguhan dalam mengatur sistem penyimpanan yang baik dan terorganisir. Manfaatkan ruang tersembunyi sebagai tempat penyimpanan barang, bagian dinding yang tersisa dapat ‘disulap’ menjadi rak display, buku dan aneka pernik.
Tempatkan di bagian bawah tempat tidur bermacam peti atau kotak penyimpan barang. Gantungkan rak di bagian atas dinding tempat tidur, gunakan untuk menyimpan barang-barang yang lebih kecil dan ringan. Penting juga untuk mengingat konsep ‘go vertical’, karena memberikan sedikit keleluasaan ruang yang bisa dioptimalkan sebagai area penyimpanan.
6. Bermain warna
Sebelum mulai mewarnai dinding dan memilih furnitur, buatlah skema warna panduan pallet warna yang akan digunakan. Skema warna netral dapat tampil serasi sebagai warna dominan hunian, warna lembutnya membaur dengan warna lain yang lebih kuat. Warna netral tidak identik dengan putih, warna seperti krem, abu muda, sandtone, kuning lembut bahkan lavender dapat dijadikan pilihan.
Meski polesan warna terang sangat disarankan dalam tatanan ruang kecil, namun bukan berarti pallet warna lain harus sama sekali dihindari. Pilihan warna lebih gelap dalam komposisi yang tepat dapat memberi nilai lebih pada sebuah ruang. Sapukan warna favorit pada satu bidang dinding sebagai aksen yang mampu menyebarkan energi positif dan menggiring kita pada mood menyenangkan.
Selamat berkreasi!