Serbuan buah impor yang molek, enak dilihat, dan enak di lidah mungkin membuat buah-buahan di halaman ini menjadi nyaris tak lagi dilirik. Apa kabar buah-buahan yang makin susah dicari ini?
Jamblang
Pohon Jamblang berukuran besar dan tinggi dengan buah yang banyak di tiap cabangnya. Keluarga jambu-jambuan ini memiliki perpaduan rasa sepet dan manis. Bentuk buah lonjong atau bulat telur dengan kulit tipis licin mengilap berwarna merah tua hingga ungu kehitaman. Daging buah berwarna putih, kuning kelabu sampai agak merah ungu, hampir tak berbau, dengan banyak sari buah. Buah Jamblang kaya akan vitamin A dan C. Pohon dan buah Jamblang ternyata juga dapat dijadikan obat herbal, kulit batang, daun, buah dan bijinya biasa dimanfaatkan sebagai obat kencing manis, diare, dan beberapa penyakit lainnya.
Kesemek
Buah yang berasal dari China ini terkenal dengan tampilannya yang ‘berbedak’, karena di bagian kulitnya seperti diselimuti tepung putih. Buah ini memiliki rasa yang mirip dengan semangka dan apel dalam satu buah. Segar, dan kaya akan vitamin C.
Untuk menghilangkan rasa sepatnya, Buah Kesemek dapat dimakan setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Selain dimakan segar, kesemek dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, dan lain-lain.
Gandaria
Buah yang diabadikan menjadi salah satu area di Jakarta ini masuk ke dalam keluarga mangga. Buahnya bahkan mirip sekali dengan mangga. Gandaria yang dikenal dengan Marian Plum dalam bahasa Inggris ini berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya yang masih muda bisa disantap sebagai lalap. Buah gandaria bisa langsung dimakan seusai dipetik dari pohonnya.
Kecapi
Kecapi memiliki daging buah yang manis dan agak asam. Buah sebesar 5-6 cm ini berwarna kuning atau kemerahan jika masak serta memiliki bulu halus seperti beludru, mirip Kiwi. Buah yang berawal dari Indocina dan Semenanjung Malaya ini
memiliki rasa yang bervariasi antara asam sampai manis. Kecapi yang juga disebut Sentul atau Ketuat ini berdaging tebal, kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau selai. Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna kuning dan yang berwarna merah.
Kemang
Mirip dengan buah Gandaria, Kemang juga termasuk keluarga mangga dan namanya diabadikan menjadi nama jalan di Jakarta. Buah Kemang berbentuk bulat telur terbalik sampai lonjong dengan kulit buah tipis dan berwarna coklat kuning suram apabila masak. Daging buah kemang berwarna keputihan, lunak, berair dan berserat. Aroma buah Kemang sangat khas dan tajam sedangkan rasa buahnya asam hingga manis. Kemang yang saat ini sudah langka, bisa dijadikan campuran dalam es buah atau dibuat sirup. Buah yang masih muda sering dimanfaatkan sebagai bahan rujak. Biji buah Kemang juga sering dimakan dengan diiris-iris tipis, dibumbui dan ditambah kecap.
Lobi- lobi
Buah Lobi-lobi berbentuk buni, bulat, berbiji banyak namun kecil-kecil dengan diameter 1-3 cm. Kulit buah lunak, permukaan licin, jika dilihat mirip dengan buah anggur merah. Buah Lobi-lobi muda berwarna hijau kekuningan, bila sudah masak kulit buah berwarna merah tua hingga ungu kehitaman. Rasa buah masam hingga sangat masam, kadang-kadang manis atau sepat. Daging buah hanya sedikit mengandung air. Biasanya lobi-lobi dijadikan rujak, selai, manisan, atau dimasak dengan gula untuk diminum sebagai sirup.
Gohok
Buah yang juga dikenal dengan nama Gowok atau Kupa ini sudah mulai sangat sulit ditemui keberadaannya. Buah berbentuk buni, bulat agak gepeng, kulitnya ungu tua hingga kehitaman mengkilap. Daging buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, rasanya masam atau asam manis agak sepat, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu. Gohok biasa dimakan segar, sebagai buah pelengkap rujak, maupun disetup. Jangan lupa dikupas terlebih dahulu sebelum memakannya, seperti saat kita memakan buah duku.