[pullquote]Setiap manusia memiliki ambang batas dalam menghadapi masalah. Curhat alias mencurahkan isi hati kepada seseorang diharapkan dapat mengurangi beban pikiran.[/pullquote]
Pada dasarnya curhat bisa menjadi suatu kegiatan dalam me-review apa yang dialami seseorang dan dapat pula sebagai ajang instropeksi diri untuk menakar kemampuan seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan. Dalam hal ini curhat harusnya dilakukan dengan orang yang tepat dan tidak bisa dilakukan dengan sembarang orang.
Kepercayaan menjadi landasan utama ketika ingin mencurhatkan suatu permasalahan pada seseorang. Teman curhat bisa saja berasal dari teman, sahabat, saudara, sepupu, orangtua ataupun yang lainnya. Tergantung pada apa yang hendak dicurhatkan. Jika yang ingin dicurhatkan bersifat pribadi tentu teman yang akan diajak curhat harus benar-benar dapat dipercaya.
Menyangkut tujuan curhat bisa dibedakan menjadi curhat yang hanya perlu didengar dan curhat yang memerlukan tanggapan serta solusi. Terkadang orang-orang tertentu hanya ingin curhat untuk sekedar didengar namun tidak berharap komentar dari orang yang diajaknya curhat. Namun untuk orang yang sedang dalam permasalahan yang cukup serius. Ketika ia ingin curhat untuk memperoleh tanggapan dan solusi sangat disarankan pada seorang yang benar-benar berkompeten di bidangnya.
Tak curhat bisa jadi masalah
Dalam banyak hal curhat memberi banyak manfaat bagi seseorang ketika dilakukan dengan orang yang tepat, waktu serta tempat yang tepat. Ketika seseorang sedang dalam keadaan emosional, curhat bisa menjadi sarana untuk menumpahkan emosinya.
Untuk ukuran sekarang curhat bisa dengan mudah dilakukan melalui berbagai fasilitas teknologi yang ada seperti gadget misalnya. Namun curhat akan jauh lebih efektif apabila dilakukan langsung atau dengan bertatap muka. Dengan bertatap muka secara langsung memungkinkan terjadinya kontak antara seseorang yang curhat dengan teman yang menjadi tempat curhat. Teman yang diajak curhat akan dapat menangkap ekspresi wajah atau gerak tubuh teman yang sedang curhat sedangkan orang yang curhat bisa mendapat respon positif berupa perhatian dan dukungan.
Curhat diperlukan pada saat-saat tertentu ketika seorang sedang mengalami masalah dan membutuhkan orang lain untuk mendengarkan keluh kesahnya. Namun demikian, tak semua orang terbiasa mencurhatkan apa yang mereka alami. Ada orang-orang tertentu yang merasa riskan melakukan hal ini sehingga ia lebih memilih diam dan menyimpan permasalahannnya seorang diri.
Sebenarnya sikap demikian kuranglah menguntungkan apabila dilihat dari sisi psikologis karena menimbulkan berbagai dampak. Salah satunya adalah tekanan stress yang akan memicu timbulnya emosi negatif yang dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti susah tidur, sulit berkonsetrasi ataupun gangguan fisik yang lain.
Konsultan : Dessy Ilsanty, M.Psi., Psikolog – Psikolog Klinis Dewasa