[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]C[/dropcap]uaca pancaroba membuat kuman yang menular lewat udara lebih mudah berpindah. Itu sebabnya, radang tenggorokan sering terjadi pada masa-masa ini. Tapi, jangan tergoda untuk mengonsumsi antibiotika dulu. Penyebab terbanyak radang tenggorokan adalah virus yang sebenarnya dapat sembuh sendiri dengan memperbaiki daya tahan tubuh. Sehingga antibiotik sebenarnya tidak dibutuhkan.
Anak-anak terutama mereka yang telah aktif berinteraksi lebih mudah terinfeksi virus atau bakteri dengan gejala radang tenggorokan (faringitis). Dari semua penyebab, faringitis akibat bakteri GAS (grup A Streptococcus) paling perlu diawasi karena bakteri ini dapat menimbulkan reaksi tubuh yang berlebihan atau berjalan-jalan ke organ-organ tubuh lain sehingga dapat menyebabkan sakit yang cukup berat atau yang paling parah dapat menyerang jantung dan bisa menyebabkan gangguan ginjal. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri ini dapat disingkarkan dengan pemberian antibiotika yang tepat dibawah pengawasan dokter.
Gejala faringitis akibat bakteri GAS :
- Demam.
- Tenggorokan : terdapat kotoran warna putih yang melekat.
- Pembesaran kelenjar getah bening leher.
- Tidak batuk pilek.
Pemeriksaan laboratorium uji deteksi antigen saat ini mulai banyak tersedia untuk memastikan diagnosis. Dengan pemeriksaan ini sekitar 80% dapat dicurigai apakah faringitis akibat bakter GAS atau bukan. Bila anak memenuhi tiga kriteria dari empat yaitu adanya kotoran putih di tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening , demam dan tidak ada batuk memerlukan uji deteksi antigen ini.
Bila Anda mencurigai faringitis yang menyerang anak Anda akibat bakteri GAS, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat pilihan antibiotik yang tepat seperti antibiotika golongan penisilin, amoksilin, atau pun golongan sefalosporin untuk yang alergi penisilin.