[pullquote]Matryoshka. Boneka tradisional asal Rusia ini memang sangat menarik. Keunikannya terletak dari ‘kejutan’ yang tersembunyi di dalamnya. Boneka ini ternyata dapat ‘beranak pinak’!
[/pullquote]
Bagi yang pernah mengunjungi Rusia, boneka Matryoshka biasanya menjadi benda yang paling sering dibawa pulang sebagai buah tangan. Namun demikian, sebenarnya sejarah boneka ini termasuk masih muda, ‘baru’ sekitar 100 tahun yang lalu ia lahir.
Sejarah boneka ibu
Dunia mungkin sudah banyak berubah, tapi boneka kayu Matryoshka (atau Matryona, dari kata ‘mater’ yang berarti ‘ibu’) ini tak banyak berubah. Matryoshka pertama dipahat oleh seorang tukang kayu bernama Vasily Zvyozdochkin pada tahun 1890 di Abramtsevo. Ia membuat boneka ini berdasarkan desain karya Sergey Malyutin.
Kerajinan kayu sebenarnya sudah menjadi tradisi yang tak asing di kalangan masyarakat Rusia. Mereka biasanya membuat boneka yang tersembunyi (nesting dolls) di dalam telur paskah dari kayu. Boneka Matryoshka pertama ini dibuat dalam rangka menyemarakkan acara The Children’s Education Workshop-Salon di kota Abramtsevo.
Boneka Matryoshka tersebut diberi nama ‘The Rooster Girl’ dengan lukisan seorang gadis desa yang sedang membawa ayam jago berwarna hitam. Ketika dibuka, boneka-boneka di dalamnya menunjukkan anak-anak yang membawa berbagai barang rumah tangga seperti ember kayu atau sapu. Boneka paling kecil adalah replika mungil dari seorang bayi.
Saat ini, lukisan pada Matryoshka menceritakan berbagai kisah. Dari mulai cerita tradisional, cerita cinta, hingga yang berhubungan dengan politik. Popularitas yang semakin meningkat di awal pembuatannya, membawa Boneka Matryoshka ke Paris pada tahun 1900 untuk mendapatkan penghargaan sebagai mainan baru yang digemari dan sejak itu semakin mendunia.
Menyampaikan sebuah cerita
Suvenir terkenal dari Rusia ini menjadi sebuah lambang cinta, kasih sayang, kepedulian dan perdamaian. Seperti layaknya sosok seorang ibu. Seiring berjalannya waktu, Matryoshka juga menjadi simbol persahabatan dan perhatian. Dibuat dari kayu linden (lipa) yang ringan dan mudah dibentuk. Cat yang dipergunakan untuk Matryoshka juga khusus, walaupun telah berpuluh tahun, tak akan pudar.
Ketika Anda hendak membeli atau saat menerima hadiah Matryoshka, perhatikanlah lukisan di setiap bonekanya. Setiap set memiliki ‘cerita’nya masing-masing, bahkan kadang tertulis dalam Bahasa Rusia di dasar boneka. “Teknik painting dan cerita yang disampaikan menentukan harga boneka Matryoshka ini,” ujar Amelia Nurkaz salah satu staf di toko Matryoshka.
Itu sebabnya harga boneka di toko yang dimiliki oleh pasangan asli asal Rusia, Koryun Toros dan Anastasia Dedova ini juga begitu beragam. Dari yang hanya Rp110 ribu (satu set 3 ukuran boneka), dan termahal Rp38 juta (satu set 30 ukuran boneka).
Jika Anda tertarik ingin tahu lebih jauh lagi, silahkan membuka situs www.matryoshka.co.id.
Koleksi: Toko Matryoshka
Foto: Yuan Atmodjo