Berpuasa adalah ibadah tetapi bagi ibu menyusui perlu mempertimbangkan kembali ketika bayi masih mendapat ASI eksklusif.
Ramadhan merupakan momen yang paling ditunggu bagi umat Islam. Mulai anak hingga orang dewasa semua ingin menjalankan rukun Islam yang ke-tiga ini. Begitupun dengan ibu menyusui yang terkadang merasa sayang melewatkannya.
Terkait ibadah puasa sebenarnya Islam telah memberikan keistimewaan khususnya bagi wanita hamil dan menyusui. Keistimewaan tersebut adalah rukhsah yaitu keringanan untuk tidak menjalankan ibadah puasa dengan membayar sejumlah fidyah dan berpuasa di kemudian hari.
Dengan adanya keistimewaan tersebut bukan berarti melarang ibu untuk berpuasa. Keputusan sepenuhnya di tangan ibu. Hanya ibu perlu mempertimbangkan berbagai hal termasuk usia bayi dan kebutuhan bayi akan ASI eksklusif?
Produksi ASI bila ibu puasa
Berpuasa atau tidak merupakan pilihan yang dilematis bagi ibu menyusui. Di satu sisi ibu ingin merasakan nikmatnya bersantap saur dan berbuka bersama keluarga. Di sisi lain ibu merasa kekhawatiran menyangkut pasokan ASI untuk bayinya.
Kegiatan berpuasa memang pada dasarnya memberi dampak pada produksi ASI, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung bisa dilihat pada produksi ASI yang berkurang apabila kondisi fisik dan kesehatan ibu kurang baik sehingga cairan untuk memenuhi seluruh metabolisme berkurang begitupun dengan produksi ASI.
Asupan makanan dan cairan yang kurang mencukupi dapat menghambat produksi ASI dan membuat bayi tumbuh lambat. Dampak tidak langsung, berpuasa mempengaruhi produksi ASI karena dapat mengganggu kerja hormon-hormon yang berperan pada proses menyusui.
Waktu menyusui
Berpuasa maupun tidak berpuasa, seorang ibu sebaiknya tetap menyusui semau bayi (nursing on demand). Biarkanlah bayi yang memegang komando dalam proses menyusui. Bila ibu yang berpuasa merasa tidak sanggup mengikuti kemauan dan kebutuhan bayi, maka disarankan untuk memilih mengambil keringanan yang diberikan Allah kepada ibu menyusui untuk boleh tidak berpuasa.
ASI lancar saat puasa
Kembali lagi pada prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa produksi ASI bergantung pada hisapan bayi dan pengosongan payudara (supply on demand), jadi tidak ada makanan tertentu yang berfungsi untuk melancarkan produksi ASI. Ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan dan minuman apa saja yang disukai, yang membuat ibu merasa enak dan nyaman saat mengonsumsinya.Rasa nyaman tersebut akan memberikan dampak baik bagi psikologis ibu, sehingga pengeluaran ASI menjadi lancar.
Nah, keputusan untuk berpuasa ada di tangan ibu, sebab hanya ibu yang memahami kondisi si buah hati.