[quote type=”center”]Ibu suka warna pastel, Ayah suka warna putih, Adek suka warna terang…. Terus bagaimana ya agar semua penghuni rumah nyaman dan senang ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]ernahkah Anda mengalami perasaan damai dan tenang saat memasuki sebuah rumah? Atau justru sebaliknya Anda juga pernah merasa aneh dan tidak nyaman saat memasuki suatu ruangan.
Sulit mendefinisikan perasaan Anda saat itu. Padahal ruangan itu bersih, tertata rapi, tapi apa yang membuat kurang nyaman ya? Bisa jadi faktor penyebabnya adalah warna cat yang mendominasi ruangan tersebut.
Secara psikologi, warna dapat memengaruhi tubuh manusia dan mood serta kenyamanan Anda. Pemilihan warna juga sangat bergantung pada fungsi utama dari ruangan itu serta suasana apa yang ingin dimunculkan pada ruangan tersebut.
Apa yang perlu diperhatikan?
- Pertimbangkan warna putih untuk area yang sangat minim cahaya sehingga Anda dapat menampilkan suasana cerah pada area tersebut. Sebagai warna netral, Anda dapat juga menambahkan aksen warna apapun tanpa perlu khawatir akan ‘bentrok’ dengan warna lain. Pilihan lain adalah warna pastel sehingga memunculkan kesan lembut serta lebih mudah menjaga kebersihannya.
- Hindari mengecat seluruh dinding interior ruangan dengan warna merah. Warna merah merangsang denyut jantung dan pernapasan lebih cepat, warna ini lebih cocok digunakan sebagai warna aksen.
- Jika Anda suka warna pink, pilih yang lembut, karena warna pink dipercaya dapat menyebabkan penghuni merasa lesu dan kurang bersemangat. Konon di beberapa tempat pertandingan olahraga, kamar ganti untuk tim lawan seringkali diberi warna pink dengan harapan tim lawan akan merasa lesu sebelum bertanding.
- Warna biru muda dapat menciptakan perasaan damai dan tenang. Pilihan warna ini sangat cocok untuk ruang baca atau ruang keluarga, di mana teman, kerabat serta keluarga biasa berkumpul.
- Warna hijau secara psikologi lebih menimbulkan perasaan tenang serta segar karena selain berkesan ringan di mata, efek warna hijau juga dipercaya mampu memperbaiki penglihatan karena menimbulkan esensi alam ke dalam interior ruangan. Namun hati-hati, begitu banyak jenis warna hijau (hijau daun, hijau muda, hijau pupus, dan sebagainya).
- Jika Anda senang warna kuning, sedapat mungkin hindarilah pengecatan dengan dominan warna kuning, karena warna ini seringkali menimbulkan perasaan berat pada mata serta secara psikologis memiliki kecenderungan membuat orang senang berdebat. Warna kuning baik dalam meningkatkan tingkat konsentrasi, sehingga mungkin efektif dalam lingkungan kerja (tetapi tetap harus dilengkapi dengan warna warna lain sebagai aksen untuk memecah dominasi warna kuning).
- Pemilihan warna cokelat dapat menimbulkan kesan maskulin, tapi hindarilah untuk mengecat seluruh dinding ruangan dengan warna cokelat karena dapat menimbulkan perasaan sedih.
- Bagaimana dengan ungu? Tidak masalah jika Anda berniat menggunakan untuk interior ruangan karena akan berkesan romantis, namun jangan mendominasi ruang, gunakan warna lain sebagai aksen yang akan mempercantik hunian Anda.
Tips : Amankah Cat Anda?
Hati-hati memilih cat, karena banyak cat yang mengandung zat berbahaya—terutama buat anak-anak. Bila terhirup uapnya dapat menyebabkan keracunan. Bagaimana memilih cat yang aman?
- Pilih merek yang tertera komposisi bahan yang aman bagi kesehatan (bisa browse di http://www.dulux.co.id/mediaServ/files/28/files.pdf) dll.
- Sebaiknya pada saat pengecatan, jauhkan anak2 dari lokasi
- Kenakan masker
Dari segi interior, untuk anak-anak Anda bisa menggunakan warna putih atau warna pastel satu warna apabila furniture yang dipakai sudah berwarna-warni, supaya tidak terlalu ramai. Warna sangat erat dalam membentuk emosi jiwa. Sebaiknya pilih warna kalem bagi anak-anak yang tengah aktif, dan bila ingin menggunakan warna kesukaan anak yang warnanya kuat, sebaiknya hanya aksen pada satu bidang dinding saja.