[pullquote]Batas pembagian kerja bahwa ayah pencari nafkah dan ibu sebagai pengasuh anak kini tak lagi setegas itu. Ada banyak kebaikan yang terlahir dari ayah yang ‘menyebrang’ untuk ikut andil bersama ibu dalam tumbuh kembang anak.[/pullquote]
[dropcap]W[/dropcap]ajah ayah dalam pengasuhan anak di Indonesia masih antara ada dan tiada. Masyarakat Indonesia umumnya masih meyakini bahwa pengasuhan dan pendidikan anak sepenuhnya merupakan tanggung jawab ibu. Ayah memang hadir secara fisik dalam keluarga, namun tidak secara psikologis. Ayah, diyakini masih sekadar mencari nafkah. Namun sesungguhnya, ayah punya peran utama lebih dari itu.
Kehadiran ayah dalam pengasuhan
Sudah banyak dilakukan penelitian yang mengkaji efek ketidakhadiran ayah dalam pengasuhan anak. Misalnya saja, anak cenderung mudah gelisah, sedih, peragu, tidak percaya diri, suasana hati mudah berubah, fobia, dan depresi. Ada pula yang memperlihatkan kemampuan akademis yang rendah atau menurun. Bahkan efek ayah yang tak terlalu ‘hadir’ di mata anak cenderung bersikap agresif terhadap orangtua.
Ayah perlu benar-benar terlibat sejak anak berusia dini. Jika tidak, akan kehilangan memori tentang sosok ayah, terutama di usia 0-2 tahun. Anak- anak menaruh perhatian kepada orangtua yang mereka anggap memiliki kekuatan interpersonal dan kemampuan yang lebih besar. Karena ayah sering kali dianggap punya prestise lebih tinggi daripada ibu, maka sebenarnya ayahlah memilki pengaruh besar dalam hidup anak.
Karenanya, terapkan sekarang juga untuk bisa menjadi ayah yang berkualitas. Ini dia cirinya: memiliki ciri sebagai berikut: mampu menjadi teladan, pengarah, pendidik, pemberi nasihat, menjadi tempat mengadu, juga sebagai fasilitator.
Kebutuhan akan fathering skill
Untuk itu, para ayah perlu belajar keterampilan keayahan (fathering skill). ‘Senjata’ ini akan menjadi bekal agar bisa mendidik serta mengasuh anak dengan baik. Untuk bisa memiliki kualitas ini, ayah perlu…
- Membuka telinganya lebar-lebar dan mampu mendengar secara aktif jika anak bercerita. Jadi, hindari ‘berceramah’ di depan anak. Jika bicara, ayah lebih baik berdirilah di samping anak, dalam batas pandang yang sama agar merasa nyaman.
- Dalam bersikap, ayah memberikan anak pilihan, tanggung jawab, dan kepercayaan. Terlebih apabila bisa diwujudkan melalui beragam aktivitas bersama. Beberapa contoh, misalnya melukis, memancing, mencuci mobil, atau motor, merakit mainan bersama, bermain drama (berbagi peran yang sederhana), bahkan memasak!
Sahabat Ayah, sejak berdiri tahun 2009, hingga kini melakukan beragam aktivitas untuk mengajak para ayah terlibat dalam pengasuhan anak. Sosialisasinya dilakukan melalui berbagai jalur komunikasi, mulai dari tatap muka, talkshow televisi maupun radio, menerbitkan lembar panduan keayahan, bahkan memproduksi buku-buku praktis yang berisi inspirasi dan berbagai tips.
Persoalan keayahan, ada di berbagai segmen, dengan berbagai latar belakang budaya, agama, ekonomi maupun pendidikan. Dan kesadaran ayah untuk terlibat dalam pengasuhan bersama pasangan, akan mendukung tumbuh kembang anak, baik secara fisik juga psikologis agar menjadi pribadi yang tangguh untuk menghadapi masa depannya kelak. Ayo Ayah, jadilah sahabat anak!
Download artikel lengkapnya di Majalah Anakku Digital :
Aku Lebih Hebat jika Ayah jadi Sahabatku!
- Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak pada usia 6 bulan. Ketika menginjak 1 tahun, ia mengalami peningkatan kemampuan memecahkan masalah. Lalu saat berusia 3 tahun, anak memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan anak seusianya.
- Pola perbincangan ayah-anak biasanya bersifat pertanyaan ‘apa-mengapa’ akan mengarahkan anak lebih komunikatif dalam berinteraksi, menggunakan kosakata dan kalimat yang lebih bervariasi.
- Dukungan akademik yang diberikan oleh ayah akan memberikan pengaruh positif dengan motivasi di sekolah ketika anak remaja.
- Dalam jangka panjang, ayah yang terlibat dalam pengasuhan membuat anak memiliki preastasi akademik serta keseimbangan ekonomi yang baik, sukses dalam karier, dan sejahtera secara psikologis di kemudian hari.
- Keterlibatan ayah dalam kehidupan anak berkorelasi positif dengan kepuasan dan kebahagiaan hidup anak serta rendahnya depresi.
- Penerimaan anak oleh ayah memengaruhi penyesuai diri anak saat remaja, dan penting bagi pembentukan konsep diri dan harga diri anak.
Referensi :
- Farida Hidayati, Dian Veronika Sakti Kaloeti, Karyono. Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Psikologi Undip Vol. 9, No. 1, April 2011.
- Palkovitz, R. Involved fathering and child development: Advancing our understanding of good fathering. In C. S. Tamis-LeMonda & N. Cabrera (Eds.). Handbook of father involvement: Multidisicplinary perspectives (pp. 119 – 140). Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. 2002.