Paparan zat berbahaya yang terkandung dalam materi mainan anak perlu mendapat perhatian khusus. Mengingat anak memiliki organ tubuh yang belum berkembang sempurna serta adanya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada otak dan tulang.
Di usianya, anak memiliki fase bereksplorasi dengan benda-benda di sekitarnya, misalnya memasukkan benda atau tangan ke mulut, sehingga memudahkan paparan zat racun (toksik) ke dalam tubuh.
Berikut zat kimia yang disinyalir terdapat pada mainan anak;
- Timbal (Pb),
- Cadmium (Cd),
- Bisphenol A (BPA),
- Phthalates (pelunak plastik),
- Brominated flame retardants (BFRs).
Timbal biasanya terkandung di dalam cat, sedangkan Cadmium terdapat pada cat, bahan dasar hiasan atau asesoris mainan anak. Brominated flame retardants terdapat pada beberapa mainan buatan Cina seperti Barbie, boneka, teethers, pedang-pedangan, mobil-mobilan, action figures, matras. Sedangkan BPA biasanya terdapat pada pabrik polikarbonat plastik, digunakan untuk produksi botol susu bayi, kaleng makanan, dan bahan pembuat gigi.
Selain menyoal zat kimia yang terkandung di dalam mainan, yang perlu dicatat tentang keamanan mainan bayi adalah mainan harus aman dari sisi bentuk (lancip dan tajam), serta aman dari bahaya arus listrik (mainan yang menggunakan baterai).
Tip memilih mainan untuk anak:
- Mainan memenuhi persyaratan keamanan. Salah satu standar untuk mainan anak adalah Standar Nasional Indonesia (SNI).
- Perhatikan ukuran mainan, sesuaikan dengan usia anak. Jangan berikan mainan berukuran kecil untuk anak usia dibawah 3 tahun, karena berisiko tertelan atau masuk ke lubang hidung.
- Pilih mainan yang bersifat edukatif. Jika memungkinkan ajak anak menciptakan mainan, dari barang-barang di sekitar kita.