Perdarahan terjadi ketika ada ketidak-beresan dalam proses kehamilan. Ada beberapa jenis perdarahan yang rawan terjadi di usia kandungan tertentu
Perdarahan dalam kehamilan seringkali dikaitkan sebagai salah satu tanda keguguran. Perdarahan terjadi apabila ditemukan bercak-bercak atau bahkan yang lebih hebat. Saat proses pendarahan inilah terkadang terdapat bagian jaringan yang robek dan ikut keluar secara bersamaan dengan darah. Beberapa bagian tersebut antara lain jaringan dinding rahim yang terkoyak dan kantung ketuban yang robek.
Jenis perdarahan selama kehamilan
Perdarahan yang terjadi selama proses kehamilan bisa dikelompokkan berdasar kurun waktu. Perdarahan bisa terjadi sebelum kandungan berusia 20 minggu atau di atas 20 minggu. Volume darah yang keluar pun bervariasi dan kadang disertai keluhan lain seperti nyeri di perut, pusing, hingga tak sadarkan diri.
1. Perdarahan pada kehamilan dini
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan dini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
- Abortus. Hampir 80% keguguran terjadi pada kehamilan 12 minggu pertama. Lebih dari setengahnya disebabkan oleh kelainan kromosom. Artinya gen yang diturunkan oleh orangtua tidak normal.
- Hamil di luar kandungan. Biasanya ditandai dengan keluarnya flek atau perdarahan. Umumnya terjadi pada trimester pertama. Dapat disertai nyeri perut bagian bawah, jantung berdebar-debar, tekanan darah turun hingga tak sadarkan diri. Pada kehamilan tipe ini embrio hasil pembuahan tidak tertanam dalam rahim, tapi di tempat lain, seperti saluran telur dan indung telur. Tentu saja dalam perkembangannya tempat ini tidak cocok untuk pertumbuhan embrio sehingga dapat pecah dan menimbulkan perdarahan di dalam perut. Inilah penyebab nyeri pada perut.
- Hamil anggur. Pada hamil anggur, tidak terjadi pembentukan embrio melainkan hanya terbentuk gelembung-gelembung menyerupai anggur. Ditandai terjadinya perdarahan, rahim lebih besar dari ukuran normal, mual muntah yang hebat dan lain-lain.
2. Perdarahan pada kehamilan lanjut
- Plasenta previa. Normalnya plasenta menempel di bagian atas atau tengah rahim. Pada kasus ini ari-ari menempel di rahim bagian bawah dan hal ini dapat menutupi jalan lahir. Saat kehamilan telah cukup bulan mulut rahim mulai terbuka dan terjadilah perdarahan. Keadaan inilah yang membahayakan janin dan ibunya.
- Solusio plasenta. Solusio Plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat menempelnya. Jadi plasenta sudah menempel pada tempat yang benar, namun karena sesuatu hal terlepas dari tempatnya menempel. Penyebabnya antara lain penyakit darah tinggi saat hamil atau kecelakaan. Terlepasnya ari-ari membuat perdarahan yang sangat banyak dalam rahim sementara yang keluar tidak banyak sehingga membuat kondisi ibu memburuk.
- Kelainan darah
Nah, ibu waspadai jika mendapati adanya perdarahan saat hamil. Segera periksakan diri ke dokter kandungan, agar dapat segera diberi pertolongan.