[pullquote]Berawal dari kegemarannya menikmati si superfood, chia seeds. Anie Tidara Sari bersama rekannya, Willy Priyoko, menjalankan bisnis makanan sehat yang mengandung banyak manfaat ini.[/pullquote]
Chia seeds atau biji tanaman chia yang mulai digemari di Indonesia ini menarik perhatian dua orang sahabat yang juga sangat concern pada asupan makanan sehat. “Chia seeds adalah superfood yang sudah saya rasakan sendiri manfaatnya. Karena banyak teman yang minta dibuatkan chia pudding raw almond milk, saya dan seorang sahabat mendapat ide memulai sebuah UKM (usaha kecil menengah) yang memproduksi olahan biji chia. Sekalian berbagi mengenai pentingnya makan raw food untuk kesehatan,” ujar Anie sebagai brand owner dariTidara.
Mengandung nutrisi lengkap
Chia merupakan jenis biji-bijian yang didapat dari tanaman bunga bernama latin Salvia hispanica yang masih berfamili dengan tanaman mint. Asal tanaman ini dari Meksiko dan Guatemala serta menjadi makanan sehari-hari bagi suku Indian Maya dan Aztec. Saat itu, biji chia terkenal sebagai energy booster karena mengandung banyak serat dan protein, bahkan kata ‘chia’ berasal dari bahasa suku Indian Maya yang berarti ‘kekuatan’.
Lalu, apa yang membuat biji chia dianggap sebagai superfood? Walaupun bentuknya kecil-kecil (mirip biji selasih), namun chia memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa lengkap. Mulai dari protein, lemak, kalsium, mangan, magnesium, dan fosfor. Belum lagi kandungan zinc, vitamin B1, B2 dan B3, serta potasiumnya.
Chia merupakan makanan gluten-free yang sarat serat dan antioksidan. Sekitar 40% dari biji chia adalah serat yang baik bagi kesehatan saluran cerna kita. Chia juga mengandung asam lemak Omega-3 dalam bentuk ALA (Alpha Linolenic Acid). Selain itu, kalori yang dihasilkan oleh satu ons (sekitar dua sendok makan) biji chia juga cukup rendah, hanya 140 kalori saja. Itu sebabnya chia juga sering menjadi pilihan makanan bagi mereka yang sedang berdiet.
Meraup manfaat berbisnis Chia
Mengenai bisnis makanan sehat ini, Anie pun berbagi cerita. “Modal kami hanyalah kepercayaan diri bahwa segala sesuatu yang baik akan berbuah baik. Chia sebenarnya baik dikonsumsi siapapun, dari anak-anak (di atas 1 tahun) hingga ibu hamil. Namun target market kami adalah orang dewasa, 65% dintaranya perempuan berusia 25-50 tahun yang aktif, memahami tren dan peduli dengan gaya hidup sehat,” tutur Anie yang akrab dengan dunia Public Relations dan Marketing Communications ini.
Sejak brand ini diluncurkan pada 6 Juni 2014, minat dan kebutuhan masyarakat terhadap produk olahan chia pun meningkat. Menurut Anie, biji chia saat ini bukan barang asing lagi di beberapa kalangan. Ia melihat bahwa kesadaran orang akan pentingnya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan sehat, sudah cukup baik. Karenanya, cukup mudah bagi Anie dan Willy untuk memperkenalkan produk ini pada calon konsumen.
Tantangan yang dihadapi dariTidara adalah penyediaan bahan baku pembuatan Chia pudding berkualitas yang harus selalu tersedia dan memastikan produk dapat sampai di tangan konsumen dalam kondisi segar dan memuaskan. Untuk hal ini, tak jarang mereka harus berbelanja bahan baku hingga ke Singapura. Dengan harga per jar-nya Rp50 ribu – Rp75 ribu, Anie dan Willy berharap bahwa konsumen dariTidara mendapatkan yang terbaik dari produk mereka.
Untuk menjaga kualitasnya, produk dariTidara diproduksi terbatas setiap hari menggunakan bahan-bahan organik, buah-buahan segar dan tentunya tanpa pengawet. “Menu andalan kami adalah chia pudding yang merupakan paduan antara chia seeds dan raw almond milk yang kami sebut Chiakra dan Chiamix. Harapannya, di masa yang akan datang kami dapat mengembangkan produk dariTidara tidak hanya terbatas pada Chia pudding saja,” kata Anie di akhir perbincangan.
Beli di mana?
Produk dariTIdara bisa didapatkan di KemChicks Pacific Place dan Toko Jus Re.Juve. Detail dariTidara bisa Anda lihat di:
www.dariTidara.com // Instagram:@dariTidara
Pertanyaan dan pemesanan melalui: Whatsapp: 0816863376s // Email: dariTidara@gmail.com
Ditulis oleh: Desi Harianamakan