“Aku gak mau makan…!” Demikian kata Chessa sambil menutup mulutnya rapat-rapat. Orang tua Chessa tidak sendiri, banyak orang tua mengeluhkan masalah makan pada buah hatinya. Lantas bagaimana?
Apa sih sebenarnya kegiatan “makan” itu ?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]D[/dropcap]alam terjemahan bahasa Inggris, “eat” hanya merefleksikan kegiatan memakan suatu makanan. Sementara itu, terjemahan kata “feed” memiliki makna makan yang lebih dalam, yaitu terjadi suatu interaksi antara anak dan ibu atau pengasuhnya. Terjadi suatu interaksi kasih sayang dan perhatian antara orang tua atau pengasuh. Terdapat hubungan verbal maupun non-verbal terhadap anak, dan menciptakan suasana yang kondusif bagi anak untuk tumbuh dan berkembang, fisik dan emosional.
Penyebab anak susah makan
- Anak sedang sakit
Cermati apakah ia mengeluh nyeri perut, muntah, atau diare, mungkin anak sedang terserang infeksi virus, bakteri, atau parasit. Selain infeksi, ada penyakit lainnya yang dapat mempengaruhi proses makan anak, misalnya alergi zat makanan tertentu, bibir sumbing, dan lain-lain.
- Suasana hati
Apakah anak terlihat sedih dan murung? Suasana hati anak sangat mempengaruhi keinginan makannya. Orang tua sering memaksa, atau bahkan mengancam anak. Tujuannya agar anak mau makan. Namun biasanya anak malah menangis dan takut, dan justru semakin menolak makan.
- Banyak minum susu
Susu seringkali dianggap sebagai pengganti nasi bila anak tidak mau makan. Minum susu terlalu banyak dapat menyebabkan anak menolak makan karena sudah merasa kenyang.
- Mengemil berlebihan
Si kecil lebih memilih makan kue-kue, roti, biskuit, dan makanan cemilan lainnya? Perilaku mengemil yang berlebihan, terutama di antara waktu makan, apalagi ditambah dengan jenis cemilan yang padat kalori dapat menyebabkan anak malas makanan utama.
- Jenis makanan kurang bervariasi
Sama seperti orang dewasa, anak-anakpun memerlukan variasi jenis makanannya. Kreasikan makanan buat si kecil dengan tampilan yang menarik.
Beberapa tips bila anak susah makan
Problema ini dialami hampir semua orang tua terhadap anaknya. Beberapa tips di bawah ini dapat membantu Anda dalam mengatasi masalah makan si Kecil :
- Terapkan aturan makan di rumah
Jadwalkan waktu makan secara teratur. Jelaskan kepada anak, bahwa waktu makan adalah pagi, siang, dan malam. Anak sebaiknya makan dalam waktu 30 menit, tidak lebih, agar mereka menghargai waktu, dan tidak bermain-main dengan makanannya. Di antara sela waktu makan sajikan potongan buah segar.
- Berikan dengan kasih sayang
Lakukan kontak mata, senyuman, sentuhan, dan pujian untuk mendukung anak dalam memakan makanannya. Hindari interaksi yang negatif seperti pemaksaan, ancaman, dan sebagainya.
- Variasikan jenis makanan
Berikan makanan yang bervariasi kepada anak, dan bentuklah menjadi tampilan yang lucu di mata anak, baik hiasan warna maupun bentuknya
- Konsultasi dokter
Apabila anak mengalami masalah makan yang lebih kompleks, konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pengukuran antropometrik, yaitu meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala atau lingkar lengan atas. Hasil pengukuran ini akan dievaluasi melalui grafik pertumbuhan.
Masalah makan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Anak yang susah makan dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan, misalnya kekurangan zat gizi, anemia defisiensi, dan tumbuh kembang yang tidak optimal. Untuk mengatasinya diperlukan dukungan dan kasih sayang dari orang tua kepada anak.
Referensi :
- Ellen S. Rome, etal. 2003. Children and Adolescent with Eating Disorders: The State of the Art. Pediatrics, 111 (1): 98-103.
- Ellyn Satter. 1990. The Feeding Relationship: Problems and Interventions. The Journal of Pediatrics, 117 (2): 181-189.