Campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rubella. Penyakit rubella pada anak biasanya ringan. Rubella disebut juga sebagai campak 3 hari, karena biasanya anak dengan rubella akan membaik dalam waktu 3 hari.
Keadaan yang paling berbahaya adalah jika virus rubella menginfeksi janin karena hal ini dapat mengakibatkan sindroma rubella kongenital. Infeksi virus pada janin dapat terjadi jika wanita yang sedang mengandung terserang virus rubella pada 4 bulan pertama usia kehamilannya.
Bagaimana virus rubella menular?
Virus yang terdapat pada percikan lendir saluran napas dapat disebarkan ke udara saat anak yang sedang terinfeksi rubella bersin, batuk, atau berbicara. Anak atau orang lain yang berdekatan dapat tertular jika menghirup udara yang mengandung virus tersebut.
Jika rubella menyerang wanita hamil pada 3 bulan pertama usia kehamilannya, maka ibu ini dapat menularkan virus pada janinnya melalui plasenta. Keadaan ini disebut sebagai infeksi rubella kongenital dan dapat menyebabkan sindroma rubella kongenital.
Bagaimana proses perjalanan penyakit rubella?
Masa inkubasi yaitu waktu yang diperlukan sejak masuknya virus rubella kedalam tubuh sampai timbulnya gejala penyakit berkisar antara 14-21 hari. Biasanya gejala bersifat ringan berupa demam. Nyeri sendi dapat terjadi pada anak perempuan yang sudah besar dan orang orang dewasa. Tanda yang paling khas adalah pembesaran kelenjar getah bening di daerah belakang kepala, belakang telinga, dan leher bagian belakang. Umumnya pembesaran kelenjar getah bening ini disertai dengan rasa nyeri. Keadaan ini kemudian diikuti dengan munculnya ruam yang dimulai pada daerah muka dan menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh dalam waktu 1 hari. Ruam dan demam biasanya menghilang dalam waktu 3 hari.
Infeksi rubella kongenital dapat menyebabkan sindroma rubella kongenital yang terdiri dari:
- pertumbuhan janin yang terhambat (merupakan kondisi yang paling sering terjadi)
- katarak yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Katarak adalah pemutihan lensa mata sehingga mengakibatkan kebutaan menetap. Kelainan katarak ini biasanya disertai dengan bola mata yang kecil.
- kelainan jantung bawaan
- hilang fungsi pendengaran akibat proses infeksi yang terjadi pada saraf pendengaran
- radang otak dan selaput otak
Bagaimana mengobati infeksi rubella?
Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi virus rubella. Obat yang diberikan biasanya bersifat untuk meringankan gejala yang timbul. Hanya saja pada anak-anak dan orang dewasa, gejala-gejala yang timbul adalah sangat ringan.
Bayi yang lahir dengan sindroma rubella kongenital, biasanya harus ditangani secara seksama oleh para ahli. Semakin banyak kelainan bawaan yang diderita akibat infeksi kongenital, semakin besar pula pengaruhnya pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Biasanya infeksi rubella kongenital dipastikan dengan pemeriksaan serologi segera setelah bayi lahir, yaitu dengan terdeteksinya IgM Rubella (imunoglobulin M) pada darah bayi.
Bagaimana mencegah penularan virus rubella?
Cara yang paling efektif adalah dengan pemberian imunisasi. Saat ini imunisasi yang dapat diberikan untuk mencegah rubella adalah dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Pemberian imunisasi MMR pada wanita usia reproduktif yang belum mempunyai antibody terhadap virus rubella amatlah penting untuk mencegah terjadinya infeksi rubella kongenital pada janin. Setelah pemberian imunisasi MMR, penundaan kehamilan harus dilakukan selama 3 bulan.
Referensi:
- American Academy of Pediatrics: Reviewed article of Rubella. 2006
- Maldonado Y: Rubella. Nelson Textbook of Pediatrics 17th ed., Saunders, 2004
No Comments
Rubella sama dengan campak jerman.Rubella disebut juga sebagai campak 3 hari, karena biasanya anak dengan rubella akan membaik dalam waktu 3 hari.
Keadaan yang paling berbahaya adalah jika virus rubella menginfeksi
janin karena hal ini dapat mengakibatkan sindroma rubella kongenital.
Infeksi virus pada janin dapat terjadi jika wanita yang sedang
mengandung terserang virus rubella pada 4 bulan pertama usia
kehamilannya.
Terima kasih tambahannya 🙂
Sebaiknya ibu hamil tidak kontak dengan penyakit rubella sepanjang kehamilannya..