Penyakit campak di negara berkembang seperti Indonesia, masih sering terjadi pada anak-anak, bahkan jika timbul komplikasi dan tidak ditangani secara tepat dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini ditandai oleh ruam yang dimulai pada daerah leher dan muka, yang kemudian akan menyebar ke badan dan punggung, tungkai atas dan tungkai bawah.
Apa penyebab penyakit campak?
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus penyebab campak ini biasanya hidup pada daerah tenggorokan dan saluran pernapasan. Campak adalah penyakit yang sangat menular. Virus campak dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorok, hidung dan saluran pernapasan. Anak yang terinfeksi oleh virus campak dapat menularkan virus ini kepada lingkungannya, terutama orang-orang yang tinggal serumah dengan anak. Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga dibatukkan dan terbawa oleh udara. Anak dan orang lain yang belum mendapatkan imunisasi campak, akan mudah sekali terinfeksi jika menghirup udara pernapasan yang mengandung virus. Penularan virus juga dapat terjadi jika anak memegang atau memasukkan tangannya yang terkontaminasi dengan virus ke dalam hidung atau mulut. Biasanya virus dapat ditularkan 4 hari sebelum ruam timbul sampai 4 hari setelah ruam pertama kali timbul.
Apa saja gejala penyakit campak?
Campak memiliki 3 tahap penyakit. Tahap pertama disebut masa inkubasi, biasanya berkisar antara 10-12 hari. Masa inkubasi adalah masa mulai masuknya virus campak ke dalam tubuh sampai timbul gejala-gejala awal.
Gejala-gejala awal yang biasanya timbul adalah:
- demam
- batuk-pilek
- mata merah dan berair
- fotofobia (biasanya anak akan sangat teriritasi dengan cahaya atau sinar)
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung antara 3-5 hari, dan disebut sebagai masa prodromal. Pada masa prodromal, gejala khas yang terjadi adalah ditemukannya bercak Koplik pada rongga mulut. Oleh karena itu, jika anak dibawa ke dokter pada masa ini, dokter akan memeriksa secara seksama rongga mulut anak untuk mencari ada atau tidaknya bercak Koplik, sehingga dapat memastikan bahwa anak terkena campak. Hanya saja bercak ini timbul dan hilang dengan cepat, oleh karena itu jarang bercak dapat ditemukan.
Jika ruam mulai timbul, hal ini menandai akhir dari perjalanan penyakit campak. Ruam biasanya dimulai pada daerah batas rambut dan belakang telinga. Mulainya ruam biasanya akan disertai dengan demam yang semakin tinggi (dapat mencapai 40oC atau lebih). Ruam akan menyebar dengan cepat ke muka, leher, dada, punggung, perut, tungkai atas dan tungkai bawah, sampai telapak tangan dan kaki, dalam waktu 2-3 hari. Jika campak tidak disertai dengan komplikasi, maka demam akan segera turun saat ruam telah mencapai telapak kaki, dan anak mulai kembali aktif. Pada saat ini ruam berangsur-angsur memudar dengan urutan yang sesuai dengan munculnya ruam pertama kali.
Bagian kulit yang terdapat ruam biasanya menjadi kering dan warnanya menjadi lebih gelap dan kecoklatan, dan akhirnya menjadi normal kembali dalam waktu 7-10 hari.
Komplikasi apa saja yang dapat timbul saat anak menderita campak?
Beberapa komplikasi dapat terjadi pada anak saat menderita campak, sebagian besar komplikasi ini terjadi karena daya tahan tubuh anak menurun akibat infeksi virus campak. Infeksi oleh bakteri lebih mudah terjadi jika daya tahan tubuh menurun. Biasanya komplikasi sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan anak-anak dengan gizi buruk
Komplikasi yang sering terjadi:
- Radang telinga tengah
- Radang paru-paru
- Radang otak
Jika penyakit campak disertai oleh komplikasi, biasanya demam tetap tinggi walaupun ruam telah mencapai telapak kaki. Batuk menjadi lebih berat. Anak yang mengalami radang otak sebagai komplikasi akan cenderung tidur terus, dan kejang dapat terjadi.
Bagaimana mengobati penyakit campak?
Tidak ada obat spesifik untuk mengobati penyakit campak. Obat-obat yang digunakan biasanya berguna untuk membantu mengurangi gejala-gejala yang timbul, misalnya seperti pemberian obat penurun panas (parasetamol, ibuprofen) untuk menurunkan demam.
Vitamin A dengan dosis tertentu seusai usia anak akan diberikan, untuk meringankan perjalanan penyakit campak.
Radang telinga tengah, radang paru-paru yang terjadi sebagai komplikasi harus diobati dengan antibiotik.
Jika anak menderita radang otak sebagai komplikasi dari campak, maka anak harus dirawat dan ditangani secara intensif di rumah sakit.
Bagaimana mencegah penularan penyakit campak?
Cara yang paling efektif untuk mencegah anak dari penyakit campak adalah dengan memberikan imunisasi campak. Jika setelah mendapat imunisasi, anak terserang campak, maka perjalanan penyakit akan jauh lebih ringan.
Imunisasi campak ini dapat diberikan sebagai imunisasi tunggal campak, atau dengan memberikan imunisasi MMR.
Selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.
Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau karena hal tertentu dokter menunda pemberian imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak lain atau orang lain yang sedang demam.
Referensi:
- National Immunization Program – Department of Health and Human Services: Measles. Centers for Disease Control and Prevention.
- Maldonado Y:Measles. Nelson Textbook of Pediatrics 17th ed., Saunders, 2004
No Comments
Dok, jadi ragu setelah baca artikel ini.
Si kecil, 2thn 2bln, sudah imunisasi campak dan MMR juga, tapi membaca gejala awal di atas jadi ingin bertanya.
Pada hari Sabtu, 23 Aug, si kecil batuk pilek, Minggu malam jam 3.30 dinihari demam 39,5, Senin sore jam 16.00 demam 39,7 , Selasa pagi demam 39.3, Selasa malam jam 18.00 demam 39.7, malam jam 22.30 demam 39.3.
Rabu normal sampai hari ini, Jumat.
Selama demam, diberi paracetamol, dari Minggu ampe rabu pagi telah diberikan sebanyak 5 kali, anak agak lemas, batuk pilek, mata berair, tapi kesadaran dan keinginan bermain masih bagus.
Sekarang, Jumat sudah tidak demam, batuk pilek masih juga tapi sudah berkurang,
waktu demam hari Senin, ada bintik-bintik merah di muka dan tangan seperti digigit nyamuk. ( bentol sedikit di atas kulit, terasa dan teraba tangan dewasa )
Campak bukan ya ? Perlu dicurigai ke arah mana atau cuman batpil biasa ?
tks
Dear Jeni,
Anak yang sudah diimunisasi campak atau MMR tetap bisa terkena penyakit campak, namun tidak berat, tidak sampai menimbulkan komplikasi. Penyakit yang dialami anak ibu mungkin saja campak, mungkin juga infeksi virus lainnya. Tidak perlu khawatir karena saat ini sudah membaik dan tidak ada komplikasi seperti pneumonia, dehidrasi akibat diare, dll. Jika memang campak pun pengobatannya hanya untuk mengurangi gejala saja seperti obat penurun panas dan obat batuk pilek, kecuali ada komplikasi. Mengenai pemberian vitamin A, jika anak ibu sudah mendapat vitamin A dari posyandu maka tidak perlu lagi. Jika belum, kapsul vitamin A bisa didapat di puskesmas. Semoga membantu 🙂
apakah anak yang sudah imunisasi campak masih akan terkena campak juga
Dear Bunda Ria, setelah vaksinasi campak pertama, efektivitas vaksin mencegah campak hingga 85-95%. Walaupun campak terjadi, tidak hingga parah.