[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]elain sarat gizi, ASI juga kaya akan zat imun.Memberikan ASI secara benar dapat membebaskan bayi dari berbagai penyakit. Jadi, pastikan bayi anda mendapatkannya minimal 6 bulan.
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap berbagai- macam penyakit. Syukurlah,alam membekali manusia dengan ‘obat’ pencegah gangguan berbagai virus, bakteri, dan kuman untuk periode ini. Yaitu air susu ibu (ASI). Makanan ‘siap saji’ paling komplit bagi bayi 0-6bulan. Makanan yang tidak hanya mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan bayi, tapi juga kaya akan zat imum (zat kekebalan tubuh) pencegah penyakit.
Penelitian membuktikan bahwa bayi yang men-dapatkan ASI ekslusif lebih tahan terhadapberbagai penyakit. Memberikan ASI pada bayiberarti memberikan perlindungan atau imunisasi alami untuk menghindarkan bayi dariberbagai infeksi, terutama diare. Tak hanya itu,zat imun yang terdapat di dalam ASI juga melindungi bayi dari gangguan alergi jikamempunyai bakat alergi.
Bermula dari Kolostrum
Kolostrumadalah jenis ASI yang paling banyak mengandung zat imun (imunoglobulin). Kandungan zat imunnya lebih tinggi dari ASI yang dihasilkan kemudian (ASI peralihan dan ASI matang).Cairan jernih kekuningan ini juga mengandung zat putih telur atau protein dalam kadar tinggi.
Kolostrum keluar sejak hari pertama ibu melahirkan sampai hari ke-10. Jumlah kolostrum yang dihasilkan bervariasi,tergantung banyaknya isapan bayi pada hari-hari pertama kehidupannya. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak rangsangan yang diterima tubuh ibu untuk menghasilkan kolostrum.
Apa saja Kandungan Zat Imun dalam ASI?
Zat imun yang terdapat dalam ASI khususnya kolostrum sangat beragam, seperti:
- Imunoglobulin (Ig), terutama IgA. Kadar IgA yang tinggi mampu melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluruan pencernaan.
- Laktoferin, sejenis proteinyang mengikat zat besi (Fe). Pengikatan ini akan mengurangi populasi bakteri merugikan. Untuk dapat berkembang, bakterimembutuhkan Fe yang cukup banyak dalam saluran pencernaan.
- Lisosim, sejenis enzim yang melindungi bayi dari gangguan bakteri dan virus yang dapat menginfeksi tubuh bayi. Pada ASI khususnya kolostrum zat ini terdapat dalam jumlah 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
- Leukosit (sel darah puti), yaitu –salah satu zat imun yang dihasilkan tubuh untuk menghindari berkembangnya penyakit. Pada dua minggu pertama, ASI mengandung 4.000 leukosit per milli-meter.
- Faktor Bifidus, yaitu zat yang dibutuhkan tubuh salah satunya untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri baik (lactobacillus bifidus)dalam pencernaan bayi. Dengan begitu keasaman di ususterjaga sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan. Faktor Bifidus adalah sejenis karbohidrat yang mengadung nitrogen.
Zat Imunpaling Mudah Diserap
Kandungan zat imun yang komplit dalam ASI sa-yang bila disia-siakan. Memberikan ASI dengan baik berarti anda telah memberikan perlindungansampai bayi mampu membentuk sistem kekebalan tubuhnya sendiri pada usia sekitar 3 bulan. Dari penelitian pun sudah terbukti, kandungan zat imun yang terdapat dalam ASI sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi.
ASI mengandung enzim pencernaan yang belum dihasilkan secara sempurna oleh usus bayi baru lahir. Enzim-enzim tersebut antara lain lipase (bertugas mengurai lemak), amilase (pengurai karbohidrat), dan protease (pengurai protein) yang membantu bayi menyerap zat-zat imun dan zat gizi dalam ASI yang diminumnya.
Saat baru lahir, usus bayi juga belum sempurna. Terdapat lubang-lubang di dinding usus bayi. ASI khususnya kolostrum dapatmenutup “lubang-lubang” tersebut. Sehingga kuman penyakit dan alergen (pencetus alergi)tidak dapat masuk ke dalam tubuh.Tak hanya itu, kandungan ASI di awal kelahiran bayi juga mengandung obat pencahar yang berguna menge-luarkan kotoran pertama bayi (mekonium).
Agar Zat Imun tak Kabur
Zat imun dalam ASI sangat berharga. Tapi jika ASItidak diberikan dengan baik akan berkurang khasiatnya.
Berikut ini langkah tepat agar zat imun dalam ASI tidak lenyap.
- Segera susui bayi begitu ia lahir.
- Jangan berikan makanan dan minuman apapun selain ASI sampai bayi berusia enam bulan.
- Susui bayi dengan posisi yang benar agar bayi dapat menghisap ASI dengan optimal.
- Ibu menyusui harus menyantap makanan giziseimbang agar kualitas ASI tetap terjaga.