Aduh Bagaimana Dok, ASI Saya kan belum keluar ? Saya beri susu formula saja ya?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]ertanyaan tersebut biasa dialami oleh ibu-ibu muda yang merasa cemas akan keadaan bayinya jika tidak segera disusukan karena ia merasa ASI nya belum keluar. Lalu bagaimana seharusnya? Apakah jika ASI belum keluar, bayi baru lahir boleh diberikan susu formula??
Tidak perlu takut jika ASI belum segera keluar
Pakar ASI dari FKUI-RSCM Prof. dr. Rulina Suradi, Sp. A (K), IBCLC menjelaskan bahwa bayi cukup bulan dan lahir tanpa komplikasi memiliki cadangan energi yang cukup untuk mempertahankan hidupnya selama 72 jam tanpa diberi minuman atau makanan apapun, sehingga para ibu tidak perlu takut bayinya akan bermasalah jika ia tidak segera mendapatkan air susu.
Secara umum, ASI sudah akan keluarsebelum hari ketiga yang turut dipicu dengan adanya rangsang hisap yang terus menerus dari bayi.
Beliau menambahkan, pemberian susu formula sebagai minuman pertama untuk bayi akan memberikan kerugian karena susu formula mengandung zat asing yang akan ditangkap oleh sel-sel pada lapisan dalam dinding usus yang masih “terbuka”, hal ini dapat menimbulkan reaksi alergi atau infeksi jika campuran air yang digunakan pada susu formula tidak higienis. Hal ini dapat meningkatkan risiko kematian bayi.
Di sisi lain, pemberian kolostrum (ASI yang keluar pertama kali beberapa hari setelah melahirkan) akan memberi perlindungan terhadap bakteri, virus, protozoa, dan alergi karena kolostrum kaya akan zat kekebalan dan tidak mengandung zat penyebab alergi.
Berikan kesempatan selama 1 jam pertama bagi ibu dan bayi untuk memulai proses menyusui.
Jika seorang bayi normal yang sehat dan bisa bernapas dengan baik diletakkan pada perut ibu secepatnya setelah tali pusat dipotong, maka bayi akan merangkak menuju payudara.
Ia akan mencari puting susu, menempel, dan kemudian mulai menghisapnya. Hal ini terjadi tanpa memerlukan bantuan ibu. Saat mendekati payudara, bayi akan beralih dari satu payudara ke payudara lainnya sebelum akhirnya mencapai salah satu puting susu kemudian menghisapnya. Proses ini memerlukan waktu sekitar 40-45 menit.
Jadi, jika keadaan bayi dan ibu stabil setelah proses kelahiran, jangan ragu untuk segera memberikan ASI pada bayi dalam waktu satu jam pertama karena dalam masa tersebut bayi masih “awas” untukmencari puting susu ibunya. Jika diletakkan pada dada ibunya setelah masa ini, minat bayi untuk mencari puting susu ibunya sudah akan berkurang.
Memulai proses menyusui segera setelah lahir mengurangi risiko kematian bayi
Edmond dkk, dalam penelitian observasionalnya, menyimpulkan bahwa semakin lama penundaan waktu antara lahir dan mulainya proses meyusui, maka semakin besar kemungkinan bayi akan meninggal sebelum berusia 28 hari.
Edmond menunjukkan bahwa waktu pertama kali mendapatkan ASI segera setelah lahir secara bermakna meningkatkan kesempatan hidup bayi. Jika bayi mulai menyusui dalam waktu 1 jam setelah lahir, 22 % bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama (setara dengan sekitar satu juta bayi baru lahir setiap tahun) sebenarnya dapat dicegah. Jika proses menyusui ini dimulai dalam satu hari pertama, maka hanya 16 % bayi yang dapat diselamatkan.
Edmond berpendapat, menyusui bayi sedini mungkin dapat mencegah kematian bayi baru lahir dalam empat cara:
- Penghisapan oleh bayi segera setelah lahir dapat membantu terwujudnya proses menyusui dan memastikan bahwa hal ini akan berlanjut dengan baik
- Menyusui sedini mungkin dapat mencegah paparan terhadap substansi/zat dari makanan/minuman lain yang dapat menggangu saluran pencernaan
- Komponen dari ASI awal (Kolostrum) dapat memicu pematangan dari saluran cerna dan memberi perlindungan terhadap infeksi karena kaya akan zat kekebalan.
- Kehangatan tubuh ibu saat proses menyusui dapat mencegah kematian bayi akibat kedinginan (terutama bagi bayi dengan berat lahir rendah)
Jadi Bagaimana Sebaiknya??
Sebaiknya bayi diberikan kesempatan dalam 1 jam pertama setelah dilahirkan untuk segera menyusu pada ibunya. Hal ini dapat tetap dilakukan bahkan jika sang ibu masih dalam tindakan dokter, namun keadaannya stabil.
Jangan sampai dalam masa-masa menentukan ini sang bayi dipisahkan dari ibu. Jangan pula hanya karena merasa ASI belum keluar, bayi diberikan susu formula. Ingat, hanya ASI yang terbaik diciptakan Tuhan untuk bayi. Jadi, susuilah bayi Anda untuk pertama kalinya sesegera mungkin hanya dengan ASI.
REFERENSI:
- Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding, A Guide for the Medical Profession. 6th edition.Philadelphia: Elsevier Mosby. 2005.
- Edmond KM, Zandoh C, et al. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal Mortality. Pediatrics. March 2006; Vol 117 no.3 pp. e380-e386 (doi:10.1542/peds.2005-1496). Available at. www.pediatrics.org.
- Narasumber: Prof. dr. Rulina Suradi, Sp. A (K), IBCLC. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak. Divisi Perinatologi, FKUI-RSCM.