Gangguan ngompol pada garis besarnya terdiri dari;
- Enuresis = mengompol dengan proses berkemih normal tetapi terjadi pada tempat dan saat yang tidak tepat. Misalnya berkemih di tempat tidur dan membuat celana basah, baik pada malam maupun siang hari. Enuresis secara awam disebut ngompol.
- Inkontinensia urin (urin keluar terus menerus).
Fakta ngompol
- Pada umumnya anak mulai berhenti ngompol sejak usia 2,5 tahun, dimulai dengan berhenti ngompol siang hari, berangsur berhenti di malam hari.
- Pada usia 5 tahun, sekitar 10-15% anak ngompol paling tidak satu kali dalam seminggu.
- Usia 6-7 tahun diperkirakan ada 5-10%, dan masih ada yang ngompol hingga usia 15 tahun.
- Anak laki-laki lebih lama berhenti ngompol daripada anak perempuan.
- Kebanyakan anak ngompol di malam hari (enuresis nokturnal), hanya sedikit yang siang hari atau siang dan malam.
Menelusuri biang keladi stres
- Keturunan. Jika salah satu orangtua ngompol di masa kecilnya, 44% anak berisiko ngompol. Bila kedua orangtua ngompol, risiko meningkat 77%. Kalau kedua orangtuanya tidak punya riwayat ngompol, risikonya hanya 15%. Sebagian juga biasanya mengenai saudara kandung.
- Zat vasopresin. Peningkatan zat vasopresin diduga dapat menurunkan produksi urin. Pada anak ngompol, zat ini jumlahnya tetap atau menurun. Terutama pada jam 23.00 sampai 04.00 dini hari menyebabkan urin banyak diproduksi dan kalau anak tidak terbangun, ia akan mengompol. Teori lain mengatakan kandung kemih harus penuh dulu baru vasopresin meningkat. Saat anak mengompol, barulah vasopresin menurun. Menurut teori ini, vasopresin adalah akibat dan bukan penyebab ngompol.
- Tidur lelap. Anak yang tidurnya amat lelap juga lebih mungkin ngompol dibanding yang tidak, terutama pada anak laki-laki.
- Menimbulkan gangguan emosi. Ngompol bukan disebabkan gangguan emosi, sebaliknya dapat menyebabkan harga diri dan percaya diri anak terganggu apalagi orangtua tidak toleran terhadap kebiasaan si kecil itu. Bila ngompol tidak ditangani, sekitar 5% akan melanjut dan menimbulkan gangguan psikologik yang berat kelak.
- Gangguan anatomi hanyalah 1% menyebabkan ngompol. Malah, infeksi saluran kemih diduga menjadi salah satu akibat dari ngompol.
- Terlambatnya perkembangan sistem saraf. Mengontrol berkemih adalah salah satu perkembangan sistem saraf. Pada anak ngompol, proses ini normal hanya sedikit terlambat. Teori ini dikemukakan karena anak ngompol sering disertai juga dengan kekakuan gerakan motorik kasar atau halus, gangguan persepsi dan bicara dibanding anak normal.
Bagaimana Jalan Keluarnya?
Terapi ngompol memerlukan kerjasama, motivasi kuat, dan waktu yang tidak sebentar. Respon awal dinilai selama minimal dua minggu.
Tingkatkan motivasi anak
Buatlah kartu dry bed chart dengan stiker untuk memotivasi anak menghentikan kebiasaan mengompolnya. Misalnya, 1 hari tidak ngompol beri stiker dan bila 3 hari berturut-turut beri bonus stiker yang lebih menarik. Bila lebih dari 90% chart tersebut bersih dari ngompol maka respon komplet. Respon baru sebagian bila hanya 50-90% dan dikatakan tidak respon bila kurang dari 50%. Respon komplit dinyatakan setelah enam bulan atau lebih.
Pengaturan perilaku
- Minum dan berkemih teratur. Anak usia sekolah sering menunda makan dan minum sampai sekolah usai, terutama perempuan. Akibatnya, anak tidak berkemih dari pagi hingga siang. Bila kandung kemih tidak dikosongkan dalam waktu 8 jam pada siang hari, risiko ngompol akan meningkat pada malam harinya. Cukup banyak kasus sembuh atau membaik hanya dengan pola minum teratur dan berkemih berkala di siang hari.
- lifting dan night awakening. Lifting adalah prosedur mengangkat anak ke toilet untuk berkemih pada malam hari tanpa membangunkan anak secara penuh, sedangkan night awakening memerlukan upaya membangunkan. Cara kedua lebih bermanfaat. Cara ini akan mengurangi frekuensi mengompol.
- Retention control training. Anak minum banyak agar produksi urin meningkat lalu anak diminta menahan kencing dalam periode tertentu dan berangsur-angsur ditingkatkan sekitar 3 menit per periode. Bila anak mampu menahan kencing sampai 45 menit maka latihan dihentikan. Sistem reward and punishment dapat diterapkan tetapi tak boleh berlebihan. Bila terapi ini disertai alarm enuresis, hasilnya akan lebih baik.
- Dry bed training. Latihan ini meliputi paket menggunakan alarm membangunkan anak, pelatihan bangun berkala, membenahi tempat tidur dan pakaian basah serta memasang alarm kembali. Jadwal bangun berkala dilakukan dengan menyetel alarm tiap satu jam, disuruh berkemih, lalu memberi minuman dan tidur. Malam berikutnya alarm disetel tiap tiga jam. Setiap hari jadwal bangun diperpanjang 30 menit atau diperpendek bila anak mengompol sebelum periode 3 jam. Tak lupa motivasi anak untuk melakukan pelatihan ini dan tambahlah asupan air minum. Konon, keberhasilannya 80% tetapi metode ini cukup rumit dan memakan waktu banyak.
- Hipnoterapi. Anak disugesti untuk bangun bila ingin berkemih, tempat tidurnya akan kering dipagi harinya, dan kandung kemihnya akan mampu menahan kencing. Keberhasilan 60-70%
- Akupunktur. Beberapa penelitian terutama dari negeri Cina menyarankan akupunktur dengan keberhasilan sampai 73% dengan 10-40 sesi.
Enuresis alarm
Enuresis alarm adalah sistem alarm dengan lonceng dan sensor yang dipasang pada pakaian tidur atau celana dalam anak. Bila anak ngompol dan urin membasahi sensor maka alarm akan berbunyi. Alarm berguna meningkatkan refleks menahan buang air kecil dan meningkatkan kapasitas kandung kemih. Metode ini sangat efektif dengan respon bebas ngompol 14-21 hari sebesar 60-80%. Dibutuhkan waktu sekitar 6-8 minggu untuk menilai efektivitasnya. Kekurangannya, anak terkadang tidak bangun meski alarm sudah berbunyi dan membangunkan orang seisi rumah. Alarm bisa tidak berbunyi bila anak lupa menyalakannya kembali atau alarm berbunyi hanya karena anak berkeringat. Keberhasilannya juga menurun bila orang tua kurang toleran, anak tidak punya motivasi, dan bila kapasitas kandung kemih kecil. Seringkali, metode ini dikombinasikan dengan terapi perilaku lainnya.
Farmakoterapi
Beberapa obat-obatan dipakai untuk menghentikan kebiasaan mengompol. Ada sediaan obat yang disemprotkan ke hidung atau berupa tablet.
Tip stop ngompol
- Pastikan anak didiagnosis enuresis nokturnal
- Motivasi si anak untuk mengikuti terapi
- Konsisten pada terapi karena memakan waktu cukup panjang, kepatuhan, dan kontrol teratur
- Sesuaikan metode dengan kondisi anak. Alternatif pertama disarankan metode alarm atau obat.
- Beberapa kombinasi terapi dapat dilakukan bila satu terapi tidak memadai
- Bila terapi kurang berhasil dan anak mulai putus asa, beri waktu sekitar 3-6 bulan sebelum memulai lagi
- Bila belum berhasil juga, lakukan pemeriksaan saluran kemih lebih lanjut
- Jangan menyerah
Referensi :
- Hjalmas K. Enuresis in children. Brazilian J Urol 2002; 28(3):232-49
- Welch T. Nocturnal enuresis – Nothing to be alarmed about. J Pediatr 2004; 144
- Blum N J. Nocturnal enuresis: Behavioral treatments. Urol Clin N Amer 2004; 31: 5-12.