Hari gini masih percaya dengan mitos? Ayo ketahui faktanya
Terkadang kita masih ‘terjebak’ dengan mitos keliru seputar kesehatan, salah satunya tentang kulit bayi. Berikut diantaranya.
1. Bintik-bintik di pipi akibat ASI
Bintik-bintik kemerahan di kedua pipi bayi mungkin suatu gejala alergi. Kadang bayi kelihatan gelisah, menggosok-gosokkan tangannya ke pipi. Alergi pada bayi yang mendapat ASI seringkali bintik-bintik merah di pipi disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi ibu, seperti susu sapi, kacang, telur, atau seafood. Apalagi bila bayi tidak mendapatkan ASI. Jadi, tidak benar bintik-bintik tersebut disebabkan oleh tetesan ASI.
2. Anak sakit cacar tak boleh mandi
Anak yang cacar justru perlu menjaga kebersihan kulitnya, karena lebih mudah terjadi infeksi, terutama pada saat bintil-bintil pecah dan kering. Pada saat bintil-bintil pecah, tak perlu memberikan bedak karena bedak justru akan menempel dan membuat kulit rentan terinfeksi.
3. Bintil-bintil berair adalah cacar
Bintil-bintil berair di kulit salah satunya memang disebabkan oleh cacar, tetapi cacar bukan satu-satunya penyebab bintil berair. Infeksi kuman lain pun dapat menyebabkan gejala seperti ini, yang disebut impetigo. Bedanya dengan cacar, bintil-bintil muncul tanpa pola tertentu, biasanya disertai nanah dan gatal. Impetigo bisa menular dan diobati dengan antibiotika karena penyebabnya adalah bakteri.
4. Banyak makan telur sebabkan bisul
Anak bisa saja alergi telur tetapi tidak langsung menyebabkan bisul. Bisul muncul bila kulit anak terinfeksi kuman. Ada beberapa kondisi yang memudahkan terjadi bisul salah satunya adalah eksim. Eksim bisa disebabkan karena alergi telur. Selain bentuk eksim, alergi telur bisa muncul menjadi bentol-bentol hingga reaksi alergi berat. Pada bayi di bawah usia satu tahun, alergi telur bisa muncul berupa diare. Karena tingginya risiko alergi telur, biasanya telur diperkenalkan setelah usia satu tahun atau diperkenalkan secara bertahap.
5. Bayi baru lahir tak perlu dimandikan
Nah yang ini bukan mitos. Bayi baru lahir memang masih belum perlu mandi, karena tubuhnya masih relatif bersih. Justru, adanya lapisan keputihan membuat bayi tetap hangat, dan melindunginya dari hipotermia (kedinginan)., salah satu komplikasi paling sering pada bayi baru lahir terutama dengan berat badan rendah. Biasanya bayi boleh mandi berendam bila tali pusatnya sudah puput. Sebelum tali pusatnya puput, mandikan bayi dengan cara diseka (waslap), kemudian disabuni dan diwaslap.
6. Bayi tak mungkin terkena sunburn
Ini tidak benar. Kulit bayi sangat sensitif, apalagi terhadap sinar matahari. Menjemur bayi pada jam 7 pagi adalah kebiasaan baik untuk mengurai bilirubin di kulit dan pembentukan vitamin D, tetapi hati-hati bila matahari makin beranjak dan bayi terkena sinar UV secara langsung. Kulit bayi menjadi kemerahan, yang kemudian akan menjadi kehitaman, bisa disertai rasa perih yang cukup mengganggu.