Tak dapat dipungkiri, saat ini, anak-anak kita lebih senang makan mie instan. Bagaimana cara bijak menyiasatinya?
Frekuensi makan yang baik adalah 3 kai sehari. Makan pagi (sarapan) sebaiknya jangan sampai ditinggalkan. Bagi balita, terkadang frekuensi makan bisa lebih sering karena lambungnya kecil dan daya tampungnya sedikit sehingga perlu makan lebih sering dibanding dewasa.Secara kuantitas dan kualitas, rasanya sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi apabila seorang anak hanya makan 1 atau 2 kali sehari. Sebagian orangtua merasa bangga kalau anaknya minum susu banyak, meski makannya sedikit. Ini tentu saja keliru. Bagi anak usia lebih dari 1 tahun, makan harus lebih diutamakan.
Manfaat sarapan
Makan pagi penting, ada 2 manfaat penting, yakni:
- Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka anak-anak akan memiliki tenaga untuk bermain dan beraktivitas.
- Sarapan pagi memberikan kontribusi penting akan zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis tubuh.
Melewatkan makan pagi akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa dan hal ini menyebablkan tubuh lemah karena tiadanya suplai energi. Jika hal ini terjadi, maka tubuh akan membongkar persediaan tenaga yang ada dari jaringan lemak tubuh. Tidak sarapan pagi menyebabkan kekosongan lambung selama 10-11 jam sejak makan terakhir makan sebelumnya.
Mie, sebagai alternatif
Mie kini semakin merakyat sebagai makanan alternatif pengganti nasi. Di pasaran dijual berbagai mie instan dengan aneka rasa. Cara pengolahannya mudah, rasanya enak, dan relatif murah.
Mie terbuat dari bahan utama terigu, yang sudah dikenal masyarakat sejak lama. Posisi terigu sebagai penyumbang karbohidrat dan protein semakin menonjol, apalagi sejak berkembangnya industri mie instan. Sebelumnya tergiu adalah bahan pembuat mie telor yang dulu cukup popular. Selain itu, masyarakat juga mengenal terigu sebagai bahan pembuat roti tawar, cake, dan kue.
Masyarakat Indonesia kini semakin terpapar dengan mie instan. Tanpa melihat status sosial ekonomi, mie instan dengan cepat meraih pangsa pasar yang besar di Indonesia. Cita rasa yang sesuai dengan lidah masyarakat dan harga yang terjangkau membuat mie intan menjadi makanan favorit bagi sebagian orang.
Adakah efek samping akibat makan mie instan sebagai pengganti nasi? Dengan bahan baku yang kandungan kalorinya setara beras dan protein bahkan lebih tinggi, maka mie instan benar-benar dapat menjadi pengganti nasi.
Namun, karena mie instan rasanya sudah enak, maka orang lupa menambahkan lauk dan sayuran secara cukup. Akibatnya, makan mie instan saja sebenarnya sama saja dengan makan nasi tanpa lauk. Oleh sebab itu, untuk menjaga keseimbangan gizi, perlu selalu menyertakan sebutir telur plus sayuran ke dalam mie instan yang kita rebus.
Pilihan lain adalah dengan menyajikannya dalam bentuk lain, misalnya arem-arem sayur mie, pizza mie jamur, dan sebagainya. Jadi, hidangan menjadi lebih sarat gizi.