“Suhunya 390C…” mata Siane memelototi termometer di tangannya.
Dengan terheran-heran Siane memandang Salwa, anaknya yang berusia 2 tahun
sedang asyik bermain dengan puzzle-nya.
Anak ini suhu tubuhnya seperti kompor, tapi kok
masih bisa bermain?
Begitu anak demam kita diliputi pertanyaan, apakah demamnya membahayakan?
Ketahui dulu penyebabnya.
Jangan heran, anak yang demam tak selalu tampak lesu, tak bergairah, atau loyo,
seringkali mereka masih bermain seperti biasa. Jika pun Anda pergi ke dokter,
belum tentu Anda diberi obat selain obat penurun panas karena pengobatan ideal
adalah menghilangkan penyebab demam, sementara tak semua demam bisa begitu
mudah diketahui penyebabnya. Demam jenis ini disebut demam tanpa penyebab yang jelas atau fever without source, dan cukup sering
terjadi. Bila penyebabnya saja tidak diketahui, bagaimana bisa tahu demam ini
berbahaya atau tidak?
Tampilan tak
menipu
Ternyata
tampilan anak saat demam—apakah loyo atau masih bermain—bisa menjadi
pertimbangan apakah demam si buah hati berbahaya atau tidak. Sebuah pedoman
praktis yang diadaptasi dari RS Cincinnati Children’s Hospital Medical
Center membagi tampilan
anak demam menjadi tiga:
–
Tampilan baik:
oAnak masih bisa tersenyum, tidak gelisah, mau makan, menangis kuat namun
dapat dibujuk
oTidak ada tanda-tanda kekurangan cairan
oUjung kaki dan tangan kemerahan dan hangat
oTidak ada kesulitan bernapas
–Tampilan sakit:
oMeski masih bisa tersenyum, tapi tampak gelisah dan menangis, kurang
aktif bermain, nafsu makan kurang
oKekurangan cairan derajat ringan atau sedang
oAliran darah tepi masih baik ditandai dengan tangan dan
kaki hangat, kulit masih kemerahan, bila ujung jari ditekan, tampak cepat
memerah kembali.
–Tampilan toksik: anak tampak lemah, tidak ada kontak
mata, gagal mengenal orangtua atau tak bisa berinteraksi, ada gangguan
pernapasan, bibir atau kulit kebiruan, merupakan tampilan yang paling berat.
Makin berat tampilan anak saat demam, Anda perlu memikirkan kemungkinan
anak sakit serius yang disebabkan bakteri hingga memerlukan pengobatan lebih
lanjut. Anak
dengan tampilan baik berisiko kurang dari 3 persen untuk menderita infeksi
bakteri serius, sedangkan tampilan sakit 26 persen, dan tampilan toksik 92
persen.
Pada bayi kecil, beberapa ahli menggunakan kriteria Rochester untuk
memperkirakan apakah demam berisiko rendah atau tidak untuk menjadi bahaya.
Kriteria Rochester yang dimodifikasi
Bayi
demam berisiko rendah apabila:
–Tampilan anak baik, sebelumnya sehat
–Tidak ada infeksi jaringan lunak, tulang, atau telinga
–Laboratorium normal
* Angka sel darah putih (leukosit) 5000-15000/mm3
* Hitung leukosit jenis batang kurang dari 1500/mm3
* Angka leukosit di urin kurang dari 10/LPB
* Angka leukosit di tinja kurang dari 25/LPB pada
kasus diare
Salah satu pemeriksaan laboratorium, yaitu CRP
(C-Reactive Protein) juga dapat memperkirakan apakah bayi kecil berisiko
infeksi bakteri. Makin tinggi CRP, makin besar kemungkinan infeksi bakteri
serius.
Cari kemungkinan sumber infeksi
Untuk memperkirakan penyebab demam anak, carilah gejala lain seperti
telinga yang sakit akibat radang telinga, batuk karena pneumonia, muntah pada
radang saluran cerna, atau nyeri saat kencing karena infeksi saluran kemih.
“Salah satu penyebab terbanyak
infeksi bakteri serius pada demam yang sulit dideteksi adalah kuman pneumokok
yang bisa dicegah dengan vaksin”
Kenali istilah ini
Demam : Ketika temperatur rektal (anus)
> 380C; namun lewat perabaan tangan cukup sensitif untuk
menyatakan demam pada anak.
Demam tanpa penyebab yang jelas: gejala demam yang akut
(kurang dari tujuh hari) dengan penyebab tidak jelas berdasar hasil pemeriksaan
dokter secara teliti (berdasar tanya jawab mau pun pemeriksaan badan)
Referensi:
- Abney
KL, Smith RE,. Practice Guidelines: Managing Fever of unknown source in infants
and children. J of Pediatr Health Care 1996;10:135-8 - Kourtis
AP, Sullivan DT, Sathian U. Practice Guidelines or the management of febrile
infants less than 90 days of age at the ambulatory network of a large pediatric
health care system in the united states: Summary of new evidence. Clinical
Pediatrics 2004;43(1):11-16
No Comments
Alo semuanya …. saya lg bingung nih… saat ini anak saya lg demam, ya kira kira 37,8 suhunya, sebenenarnya perlu nggak sih penurun panas? sy pernah baca majalah katanya tidak perlu penurun panas selama tidak lebih dari 38 suhunya, karena bagaimanapun obat penurun panas juga nggak baik kan untuk anak anak??tapi kok saya takut juga ya… kasi saran dong bagaimana yang terbaik… dan makasih yah