Hindari istilah diet pada anak dengan diabetes, agar tak salah persepsi dalam pengaturan pola makannya.
Istilah “diet” sebaiknya dihindari dalam edukasi anak dengan DM, karena terjadi pengertian salah pada masyarakat akan arti diet itu sendiri. Akibatnya, orang tua cenderung membatasi asupan makanan bagi anaknya. Padahal, anak sedang dalam masa tumbuh kembang, masih membutuhkan kalori yang cukup. Sebaiknya gunakan istilah “pengaturan makan”. Selain usia, harus dipertimbangkan jenis kelamin, berat badan dan aktivitas, pilihan makanan juga didasarkan latar belakang etnik dan budaya.
Tahun 2002 American Diabetes Association merumuskan tujuan terapi nutrisi untuk semua penderita diabetes yaitu;
- Mencapai dan menjaga kondisi metabolik yang optimal termasuk kadar glukosa darah untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes, mengurangi kadar lemak darah untuk mengurangi risiko penyakit jantung, serta menjaga tekanan darah normal.
- Kedua, mencegah dan mengobati komplikasi. Terapi modifikasi makanan dan pola hidup yang sehat dapat mencegah dan membantu pengobatan dari obesitas, kolesterol, jantung, hipertensi dan kerusakan ginjal. Yang terakhir, memperbaiki kesehatan, melalui makanan sehat dan aktivitas fisik.
Tipe diabetes pada anak dan tujuan pengaturan makanan
- DM tipe 1: Menyediakan energi yang optimal sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal, dengan mengintegrasikan insulin, kebiasan makan dan aktivitas fisik.
- DM tipe 2: Perubahan metode makan dan aktivitas fisik, untuk mengurangi ketergantungan terhadap insulin dan memperbaiki status metabolik.
Metode pengaturan makan
Pengaturan makan bagi anak penderita diabetes melitus, dalam hal asupan kalori total yang dianjurkan adalah didasarkan pada ukuran atau luas permukaan tubuh. Kombinasi komponen kalori tersebut sebaiknya 55% karbohidrat, 30% lemak, dan 15% protein.
Tabel Kebutuhan Kalori anak dan remaja (dewasa muda)
Usia | Kebutuhan Kkal/KgBB |
Anak | |
0–12 bulan | 120 |
1–10 tahun | 100–75 |
Remaja putri | |
11–15 tahun | 35 |
≥16 tahun | 30 |
Remaja putra | |
11–15 tahun | 80–55 (65) |
16–20 tahun |
Anak yang menderita DM harus memantau diet mereka untuk meminimalisir perbedaan kebutuhan insulin harian. Unsur terpenting pada pemantauan diet meliputi jumlah karbohidrat, lemak, dan protein sehari-hari dan keteraturan jam makan. Anak dengan DM memerlukan asupan kalori yang sama seperti anak tidak DM (kira-kira 1000 kalori ditambah 100 kalori per tahun usia).
Masukan kalori total per hari dapat dibagi menjadi:
- 20% untuk makan pagi,
- 20% untuk makan siang dan
- 30% untuk makan malam;
- sisanya 10% makanan kecil masing-masing untuk pertengahan pagi, siang dan malam bila anak memang menghendakinya.
Kelebihan pada waktu tertentu masih diperbolehkan seperti pada saat ulang tahun dan pesta dan masih dapat ditoleransi, agar tidak terjadi pemberontakan sehingga anak sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan makanan yang diinginkan.
Keberhasilan dari terapi nutrisi ini dinilai dengan melihat kadar HbA1c dan kestabilan berat badan anak serta tes pertumbuhan dan perkembangan anak.
Referensi:
- Alemzadeh, Ramin. Wyatt, David. Diabetes mellitus in children. In: Nelson Textbook of Pediatrics, 18th ed.Saunders Elsevier. United States of America. 2007. Chapter 590: 2417-2418.
- American Diabetes Association. Carbohidrat Counting , diunduh dari http://www.diabetes.org/food-nutrition-lifestyle/nutrition/meal-planning/carbohydrate-counting.jsp.
- Chase, PD et all. Current Pediatric Diagnosis & Treatment: Diabetes Melitus. The Mc Graw Hill Company.2007.