Satu lagi keunggulan ASI yang tak tergantikan. ASI menyehatkan saluran pencernaan si kecil, dengan membentuk daya proteksi terhadap alergi dan infeksi.
Pencernaan merupakan organ yang sangat berperan dalam proses pengolahan zat-zat penting dan nutrisi dalam tubuh. Zat-zat penting dan nutrisi selanjutnya disalurkan ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan. Begitu penting dan banyaknya tugas yang dilakukan pencernaan membuat organ ini harus benar-benar terjaga kesehatannya.
Pada bayi organ pencernaan masih sangat rentan dan belum kuat. Ukuran lambung bayi yang masih yang sangat kecil dengan aktifitas yang masih relatif terbatas karena konsumsi bayi yang belum beragam jenisnya. Meski tak banyak yang dapat dikonsumsi, kontribusi luar biasa didapat bayi melalui ASI akan sangat menentukan kinerja organ saluran cerna.
Kandungan bakteri baik
Organ saluran cerna pada bayi proses pematangannya bisa terbantu berkat adanya ASI. ASI eksklusif yang diterima bayi dari ibu mengandung Bifidobacteria atau bakteri baik. Mikroorganisme inilah yang akan bekerja untuk proses pematangan telur serta membentuk daya proteksi yang sangat bermanfaat bagi saluran cerna bayi. Pada bayi dengan konsumsi susu formula hal tersebut tidak didapati karena saluran cernanya hanya terdapat bakteri patogen (Escherichia coli, Staphylococcus, dan Clostridium).
Kandungan lain di luar Bifidobacteria dalam ASI adalah Oligosakarida. Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan karena ketiadaan enzim yang memecahnya. Keberadaan Oligosakarida di dalam saluran cerna sebagai ‘faktor Bifidus’ yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri Bifidobacteria.
Apabila bakteri Bifidobacteria berkembang baik di saluran cerna maka bayi jarang mengalami diare berat dan gangguan motilitas (gerakan peristaltik usus) seperti kembung, gumoh, dan muntah. Oligosakarida juga mengandung komponen anti-infeksi dan anti-alergi.
Dalam ASI, Oligosakarida adalah terbanyak ketiga setelah laktosa dan lemak. Jumlah Oligosakarida di dalam ASI berbeda pada setiap proses menyusui. Kadar tertinggi didapatkan pada bayi cukup bulan usia 4 hari, kemudian menurun sampai 20% di usia 30 hari dan 40% di usia 120 hari. Oligosakarida tidak ditemukan pada susu sapi, jikapun ada amat sedikit jumlahnya.
Kandungan bakteri jahat
Dalam organ saluran cerna tak hanya ditemui bakteri baik tetapi juga bakteri jahat. Lingkungan asam di dalam usus besar yang terbentuk akibat asupan ASI merupakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan dan aktivitas bakteri ‘baik’ (Bifidobacteria dan Lactobacillus) meski kurang ideal untuk perkembangan bakteri Pathogen. Kedua jenis bakteri ini baik Bifidobacteria maupun bakteri Pathogen yang menempel di saluran cerna saling berkompetisi dan berebut makanan.
Sebagai benteng pertahanan terdepan saluran pencernaan sangat berperan dalam menghadapi bakteri jahat (patogen). Berhasil tidaknya saluran cerna dalam menghalau bakteri jahat sangat tergantung pada ketersediaan lingkungan asam. Apabila bayi mengonsumsi ASI, maka peluang pembentukan mukus pada permukaan saluran cerna akan semakin besar. Dengan begitu akan mendorong pertumbuhan Bifidobacteria semakin kuat dan makin memperlemah kedudukan bakteri patogen sehingga sistem pertahanan saluran cerna akan menjadi sehat.
Referensi:
- Schiffrin EJ. Blum S. Interaction between the microbiota and the intestinal mucosa. European
- Vandenplas Y. Oligosaccharides in human milk. Br. J. Nutr. 2002;87 Suppl.