Ketika pasangan atau Anda sendiri tepaksa pindah ke lain kota untuk bekerja, pasti ada jarak yang menjadi hambatan. Namun demikian, jadikanlah jarak sebagai tantangan untuk tetap mempertahankan kemesraan di antara Anda dan pasangan.
Menjaga komunikasi dengan orang terkasih saat jarak memisahkan tentunya bukan perkara gampang. Begitu banyak kendala yang ditemukan, terutama masalah komunikasi, membuat banyak hubungan pun tak dapat dipertahankan. Namun tak perlu khawatir, ada beberapa strategi yang dapat Anda jalankan berdua untuk menjaga agar kemesraan dengan pasangan tetap terjaga walaupun harus berjauhan.
Ciptakan komunikasi yang efektif
Kesibukan yang seakan tiada henti membuat suami istri sering kali mengabaikan pentingnya menjaga hubungan melalui komunikasi. Komunikasi yang efektif harus terjadi dua arah, bisa diterima dan dimengerti oleh kedua belah pihak.Bagaimana cara menjalankan komunikasi yang efektif? Ini dia caranya…
- Luangkan waktu untuk ‘we time’, meskipun sebentar. Saat pasangan kebetulan sedang ada di rumah, jangan sampai urusan domestik atau anak-anak mendominasi seluruh waktunya. Ajaklah ia berbicara hanya berdua saja.
- Biasakan saling menatap saat berkomunikasi untuk menciptakan saling pengertian yang lebih baik. Hal ini juga bisa dilakukan melalui video call, jadi sebaiknya jangan menelepon sambil mengerjakan hal-hal lain.
- Jangan paksakan untuk berkomunikasi saat lawan bicara sedang tidak mood atau sibuk dengan pekerjaannya. Hargailah waktu pribadi masing-masing.
- Beri respon yang sesuai dan tidak berlebihan kala ia ingin didengarkan, begitu juga minta ia untuk mendengarkan dengan baik saat giliran Anda yang bercerita.
Gunakan teknologi yang ada
Walaupun kemajuan teknologi memang dapat memberi pengaruh dengan berkurangnya kuantitas maupun kualitas hubungan yang ‘nyata’, namun teknologi juga dapat berperan penting saat komunikasi tatap muka tidak memungkinkan. Jika hubungan Anda dan pasangan sudah sangat kuat, komunikasi tanpa tatap muka sekalipun bisa menjadi komunikasi yang efektif.
Dukungan teknologi terhadap komunikasi keluarga:
- Menyediakan sarana seperti telepon atau webcam untuk tetap bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya saat sedang bertugas di luar kota atau luar negeri. Seolah tidak ada jarak.
- Dapat mengecek atau memberitahukan keberadaan diri sendiri pada pasangan atau anak-anak setiap saat melalui texting messages.
- Walaupun tidak dapat menggantikan keberadaan secara fisik, namun teknologi dapat membantu orangtua untuk bisa memonitor aktivitas anak sehari-hari.
Jaga selalu kemesraan
Dalam menjalani hubungan jarak jauh, yang terpenting adalah Anda berdua dapat saling percaya dan sama-sama memegang komitmen pernikahan. Karena jika hal ini tidak sungguh-sungguh dilakukan, maka dapat mengganggu hubungan dengan pasangan. Dan, siapa bilang jika berjauhan maka akan sulit bersikap mesra? Berikut contekannya:
- Jangan pernah lupa mengungkapkan rasa cinta dengan bilang, “Aku sayang kamu,” atau, ”I love you,” kapanpun ada kesempatan. Misalnya di akhir obrolan melalui telepon atau hanya sekadar berkirim pesan. Anda juga bisa sesekali mengirimkan lagu cinta padanya melalui aplikasi pengiriman pesan.
- Libatkan ia dalam segala keputusan yang Anda buat, sehingga ia merasa berarti dan penting bagi Anda. Jika Anda tahu ia sibuk, jadwalkan waktu khusus untuk membahas mengenai masalah-masalah di rumah.
- Selalu ingat hari-hari penting seperti anniversary dan ulang tahun. Hadiah kecil dari Anda, akan selalu menjadi hal yang istimewa untuknya.
- Tekanan bagi mereka yang melakukan hubungan jarak jauh juga biasanya termasuk masalah seksual. Ini memang sebuah tantangan sendiri. Melakukan sex call sesekali tentunya bisa menjadi kesenangan tersendiri yang ditunggu-tunggu. Pastikan bahwa privacy Anda terjaga dengan baik (anak-anak sudah tidur dan pintu kamar terkunci) sebelum melakukannya.
- Berikan ia perhatian kecil dengan mengingatkannya akan hal-hal kecil seperti bertanya apakah ia sudah selesai makan atau sudah sampai di rumah. Namun jangan melakukannya terlalu sering, atau berharap ia membalas pesan secepatnya, karena ia bisa saja malah merasa terganggu.
Dalam hal ini, yang terpenting adalah bisa saling percaya dan keingingan untuk sama-sama memegang komitmen pernikahan. Karena jika hal ini tidak sungguh-sungguh dilakukan, maka dapat mengganggu hubungan Anda berdua.
Konsultan:
Ajeng Raviando – Psikolog dari Teman Hati Konseling dan counselor di LaSalle College International
Referensi:
- Sedgwick R. Family mental health; theory and practice. Michigan University, Mosby. 1981.
- Berkey KM. Hanson, SMH. Pocket guide to family assessment and intervention. 1991.
- http://www.psychologytoday.com/blog/love-and-gratitude/201304/10-ways-express-love