Bulan madu tak hanya milik pengantin baru. Untuk yang telah menjalani perkawinan dalam hitungan tahun, menikmati waktu berdua ternyata masih diperlukan.
Interaksi dan kebersamaan sejalan dengan kebahagiaan dalam pernikahan. Kebersamaan ini berarti meluangkan waktu berkualitas yang intim dengan pasangan. Kebersamaan dapat menumbuhkan perasaan positif tentang diri sendiri dan pasangan, merasa lebih happy, dan yakin bahwa kebutuhan emosional terpenuhi bersama pasangan.
Mabuk madu
Konon, istilah bulan madu atau honeymoon berasal dari kebiasaan kaum Pagan memastikan kesuburan pada pasangan yang sudah menikah. Setiap malam setelah upacara pernikahan, hingga bulan melewati siklus penuh, pasangan baru ini minum madu (honey) yang dipercaya sebagai hal yang ‘memabukan’ untuk pengantin baru.
Di masa moderen, bulan madu merujuk pada masa-masa indah ‘berduaan’ di awal pernikahan. Namun kini di masa moderen, bulan madu kedua juga dibutuhkan untuk memperkuat hubungan suami dan istri. Sejumlah riset menunjukkan bahwa kebersamaan dengan menikmati waktu berkualitas bersama pasangan merupakan salah satu dari karakteristik pernikahan yang berhasil.
Luangkan waktu
Pasangan menikah yang memiliki memori indah bersama, kelak memiliki sesuatu yang menjadi penguat dalam pernikahan. Itu sebabnya, tempatkan pernikahan Anda sebagai prioritas utama. Spend time together. Ingatkan diri Anda dan pasangan, pernikahan Anda adalah dasar dari keluarga yang sedang dibina dan tonggak kebahagiaan anak-anak di rumah.
Batasi waktu bersama sebagai keluarga utuh, gantikan sesekali dengan hanya berduaan. Ada waktu berlibur sebagai keluarga, ada waktu honeymooning berdua sebagai pasangan.
Hal-hal yang perlu diingat saat melakukan bulan madu kedua:
- Pastikan Anda tidak membahas tentang pekerjaan dan anak saat momen intim berdua. Apalagi tentang masalah-masalah dalam keluarga besar. Ingatkan untuk hanya menikmati saat-saat tersebut hanya untuk berduaan.
- Penting! Delegasikan urusan anak dan pekerjaan pada orang-orang kepercayaan. Jadi, Anda bisa betul-betul ‘off’, termasuk dari gadget.
- Meski bertema “honeymooning”, pastikan setiap harinya ada jadwal sisipan untuk waktu personal. Perlu ada sedikit porsi waktu untuk diri sendiri. Anda untuk berbelanja seru dan dia surfing di tempat liburan.
- Pastikan sisanya adalah momen intim berdua, sekedar berjemur di pantai, berenang bersama, atau hanya sekadar ngobrol ringan di pojok kafe. Bila Anda sangat menikmatinya, bisa saja semua kegiatan berakhir dalam cumbu mesra hingga coba-coba gaya baru dalam bercinta. Just enjoy!
Tunggu apa lagi? Luangkan waktu, ajak pasangan, rancang petualangan yang akan dilakukan, dan happy honeymoon!
Referensi:
- Strong, Bryan., dkk. 2011. The Marriage and Family Experience. Intimate Relationships in a Changing Society. USA: Wodsworth Cengage Learning.
- Verauli Roslina. 2009. Love Cold. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.