[pullquote]Tekad untuk memberi yang terbaik buat si kecil adalah awal yang baik bagi keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif. Ini sudah harus ditanamkan sejak ibu hamil atau bahkan sebelumnya.[/pullquote]
Salah satu upaya agar produksi ASI melimpah adalah dengan memperhatikan nutrisi selama kehamilan. Karena selama periode kehamilan terjadi perubahan, antara lain; pertumbuhan janin, rahim, plasenta, penambahan volume darah, pembesaran payudara dan penambahan kelenjar ASI, pembentukan air ketuban serta peningkatan metabolisme tubuh. Dengan demikian tubuh membutuhkan suplai nutrisi yang cukup.
Kebutuhan protein ibu hamil bertambah hingga 12 gram sehari. Selain itu diperlukan juga tambahan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, thiamin, riboflavin, niasin, vitamin C, vitamin D, kalsium, dan zat besi.
Beberapa wanita hamil mengalami keluhan seperti mual dan muntah pada trimester pertama. Untuk menyiasatinya dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering, perbanyak buah dan sayur.
American Academy of Pediatrics dan The American College of Obstetrician and Gynecologists (2002) menyarankan agar ibu hamil meningkatkan jumlah kalori per hari sebanyak 100-300 kkal per hari. Sedangkan untuk kebutuhan mineral, The Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine (2004) mengingatkan bahwa kebutuhan mineral juga harus disesuaikan dengan usia ibu hamil.
Misalnya kebutuhan kalsium harian bagi ibu hamil berusia 19-30 tahun adalah 1000 mg, sedangkan bagi yang berusia 14-18 tahun adalah 1300 mg. Kebutuhan fosfor ibu hamil usia 19-30 tahun adalah 700 mg sedangkan usia di bawah 19 tahun sebesar 1250 mg. Sementara kebutuhan zat besi relatif sama yakni 27 mg per hari.
Selain itu terdapat nutrisi penting yang harus dipenuhi meskipun dalam jumlah sedikit, yakni asam folat (folic acid). Asam folat dapat mencegah terjadinya kelainan bawaan ini, dosis yang disarankan adalah 400 µg per hari. Asam folat bahkan diperlukan sejak sebelum hamil sampai paling tidak trimester pertama.
Nutrisi penting bagi ibu hamil berikut sumbernya
- Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori. Bisa diperoleh dari sereal, umbi, nasi.
- Protein sebagai sumber zat pembangun. Sumber: daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
- Mineral sebagai zat pengatur. Sumber: buah dan sayur.
- Vitamin B kompleks untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Sumber: sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
- Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumber: minyak hati ikan, kuning telur, susu.
- Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat, Sumber: gandum, kacang-kacangan, minyak sayur, sayuran hijau.
- Asam folat penting untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah. Sumber: wortel, sayuran hijau (bayam, kembang kol, brokoli). Sumber buah: jeruk, pisang, tomat.
- Zat besi dibutuhkan untuk menghindari kekurangan darah (anemia). Sumber: bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, daging, hati.
- Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis. Pastikan bahwa kebutuhan kalsium ibu hamil terpenuhi, karena jika tidak janin akan mengambilnya dari cadangan kalsium di tulang ibu. Sumber: susu dan produk olahannya,
Referensi:
- Williams Obstetrics 22nd Edition, McGraw-Hill, Medical Publishing Division, 2005
- Program Manajemen Laktasi, Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia), 2003