[pullquote]Jerawat bukan hanya masalah remaja, para ibu muda pun kerap dibuat gusar. Lakukan penanganan secara tepat agar tak menambah derajat keparahannya.[/pullquote]
Tak lagi remaja tetapi jerawat masih kerap menyapa wajah Anda? Jerawat-jerawat ini biasanya muncul menjelang masa menstruasi. Mungkin bila yang muncul satu atau dua jerawat saja tak akan membuat Anda resah. Tapi bagaimana bila jerawat-jerawat ini muncul dalam jumlah yang sangat banyak?
Apa itu jerawat?
Sebelum tahu bagaimana menangani jerawat hendaknya pahami dulu tentang seluk beluk jerawat. Jerawat merupakan kelainan kulit yang terjadi akibat tersumbatnya pori-pori oleh minyak dan sel-sel kulit mati (kulit ari). Kelainan ini terjadi terutama pada area kulit yang kaya akan kelenjar minyak, seperti di wajah, leher, punggung, dada dan lengan atas. Akibat minyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak, tidak dapat keluar. Maka ia akan terkumpul dan membentuk komedo tertutup (dikenal sebagai jerawat batu). Komedo-komedo ini selanjutnya akan terlihat menyerupai bintil-bintil berwarna putih. Terkadang bintil-bintil pada komedo pada ujungnya juga dapat berwarna hitam atau bisa disebut sebagai komedo ‘terbuka’.
Perubahan warna pada komedo dapat terjadi akibat lemak kulit teroksidasi oleh udara (biasanya karena jerawat dipencet). Bentuk lain dari jerawat juga bisa berupa bintil/ bengkak kemerahan bernanah. Kondisi ini menunjukkan bahwa jerawat sudah terinfeksi kuman (yang disebut Propionibacterium acnes). Jerawat semacam ini dikategorikan sebagai jerawat meradang atau inflamasi.
Jerawat dalam bentuk yang lebih berat ditandai oleh ‘benjolan’ yang sering menyerupai bisul atau berupa ‘kantong/benjolan/kista’ tanpa ‘mata’. Berdasar derajat keparahan jerawat dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Pada derajat ringan, jerawat ditandai oleh adanya komedo dengan jumlah kurang dari 20 atau bentuk inflamasi kurang dari 15.
- Pada derajat sedang, komedo berjumlah antara 20-100 atau bentuk inflamasi 15-20.
- Sedangkan pada derajat berat, jumlah kista lebih dari 5 atau komedo berjumlah lebih dari 100, bisa juga ditandai oleh bentuk inflamasi lebih dari 50.
Apa pemicunya?
Selain faktor hormon khususnya androgen munculnya jerawat juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berikut:
- Bakat/keturunan.
- Pemakaian kosmetik yang kurang tepat dapat ‘menutup’ pori.
- Beberapa kondisi atau obat-obatan tertentu kadang juga ditandai oleh jerawat. Biasanya dokter akan menanyakan secara rinci segala kemungkinan ini.
- Faktor gesekan misalnya karena pemakaian helm, dsb.
Bagaimana penanganannya?
Hal terpenting dalam perawatan kulit ialah menjaga agar kulit selalu ‘bersih’. Bila kondisi jerawat ringan, mungkin cukup/ dapat diatasi dengan obat anti jerawat yang tersedia di pasaran. Tetapi bila kondisi relatif berat, tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan ke dokter. Pilih dokter yang memang ahli/ spesialis di bidangnya.
Berbagai produk saat ini sudah tersedia untuk menangani jerawat. Terapi yang akan diberikan tentu sangat individual karena akan disesuaikan dengan jenis dan berat/ringannya jerawat. Ada yang cukup dengan obat luar, namun tidak jarang perlu dikombinasikan dengan obat dalam.
Prinsip pengobatan jerawat ialah mengontrol kadar minyak kulit, mengatasi kuman dan membantu ‘pelepasan’ sel kulit mati. Tujuannya agar jerawat yang ada teratasi serta mencegah munculnya jerawat baru. Tujuan lainnya adalah untuk menghindari terjadinya skar (jaringan parut).
- Produk yang sering digunakan untuk mengontrol kadar minyak kulit, umumnya mengandung sulfur, resorsin, asam salisil, asam laktat, dsb.
- Produk turunan vitamin A berfungsi untuk membantu ‘pelepasan’ kulit mati yang sering ‘menyumbat’ pori dan merangsang pertumbuhan struktur penunjang kulit.
- Sedangan antibiotik dipakai untuk mengatasi kuman.
- Beberapa kasus perlu bantuan tindakan dari yang sederhana berupa ekstraksi komedo ataupun sampai dengan peeling (pengelupasan), bedah (baik dengan pisau, laser, dsb).
Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa pengobatan sering memerlukan waktu. Ada yang cepat tetapi tak jarang ada yang perlu ditindaklanjuti secara cermat dan teratur. Kalaupun hendak berdandan, hindari penggunaan kosmetik yang oily-based.
Adakah makanan yang perlu dipantang?
Beberapa jenis makanan seperti telur, coklat, kacang, susu,dsb sering disebut memicu munculnya jerawat. Meskipun demikian, umumnya penelitian ilmiah tidak menemukan perbedaan yang berarti antara timbulnya jerawat pada kelompok yang mengkonsumsi makanan di atas dan kelompok lain yang tidak mengonsumsinya.
Untuk praktisnya disarankan bila yakin bahwa suatu jenis makanan memang benar memicu timbulnya jerawat, agar dipantang sementara waktu. Tetapi jangan terlalu pantang pada semua makanan yang dianggap pemicu jerawat, hanya karena alasan takut berjerawat.
Bagaimana mencegah jerawat?
- Jaga kebersihan wajah dengan baik. Mencuci wajah dengan teratur akan membantu membersihkan kelebihan minyak dan sel kulit mati yang mungkin akan menyumbat pori-pori kulit. Namun, jangan terlalu sering mencuci muka karena kulit akan menjadi terlalu kering atau justru membuat jerawat menjadi semakin meradang. Gunakan sabun wajah yang lembut, sesuai jenis kulit.
- Makan makanan yang bernutrisi yang kandungan vitamin dan mineral di dalamnya sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit.
- Gunakan produk perawatan kulit yang mencantumkan label non-comedogenic atau nonacnegenic karena produk tersebut tidak menyumbat pori-pori.
- Hidup sehat dan berimbang artinya usahakan cukup olah raga, istirahat, jangan merokok dan hindari stres.
Referensi:
- Cunliffe WJ, Clark SM. Acne. Dalam Harper J, Oranje A, Prose N. Textbook of Pediatric Dermatology, 2nd ed. Oxford: Blackwell Publishing Ltd; 2006, p :757-74.
- Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed. 4. Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2005.
- MerckManual.Acne Vulgaris. http://www.merck.com/mmpe/sec10/ch111/ch111b.html. Nov 2005.
- Sheng A. Acne Advice for Parents. http://www.americanchronicle.com/articles/viewArticle.asp?article ID=24352. April 14,