[pullquote]Begitu banyak pilihan diet di sekitar kita. Hati-hati, tidak semua cocok dengan metabolisme tubuh kita.[/pullquote]
Pada dasarnya berdiet merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Bahkan seringkali dilakukan oleh mereka dengan penyakit tertentu. Itu sebabnya dalam merencanakan diet, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar perencanaan diet dapat sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Berbagai jenis diet
* Diet gizi seimbang. Diet ini menganjurkan konsumsi bervariasi makanan dari berbagai kelompok bahan makanan dengan porsi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Diet ini menerapkan komposisi: karbohidrat kompleks (50-65%), protein (10-15%), dan lemak (25-30%).
Diet ini mengikuti piramida gizi seimbang:
- Karbohidrat kompleks/zat tenaga: nasi, nasi merah, sereal, pasta, umbi-umbian, tepung-tepungan, kentang.
- Vitamin, mineral dan serat: buah-buahan, sayur-sayuran.
- Protein: lauk pauk hewani (ikan, telur, ayam, daging, udang) dan nabati (tahu, tempe, kacang hijau).
- Kalsium: susu dan olahannya.
- Makanan yang dibatasi: lemak/minyak, garam, dan gula.
* Tiger diet. Meniru pola makan harimau yang mengonsumsi banyak daging merah. Diet ini menerapkan pola diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.
Umumnya makanan yang tinggi protein hewani juga tinggi lemak sehingga tubuh kelebihan protein dan lemak namun kurang serat. Kelebihan lemak meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah jantung, jantung, dan stroke. Kelebihan protein jangka panjang dapat membebani fungsi ginjal dan menganggu penyerapan kalsium.
* Diet Mayo. Diprakarsai oleh Klinik Mayo di Minnesota America. Diet ini tidak hanya memfokuskan pada berat badan, tetapi mempertimbangkan kesehatan secara menyeluruh. Makanan yang disarankan adalah buah-buahan, sayur-sayuran, whole grain (biji/sereal utuh, gandum utuh), protein tanpa lemak, polong-polongan, lemak tidak jenuh (seperti minyak zaitun), membatasi makanan manis.
Selain pola diet di atas, masih banyak diet lain, sebut saja vegetarian diet, high fiber diet, low carbo diet, gluten free diet, dan diet untuk mengurangi risiko penyakit, seperti mediteranean diet (untuk kesehatan jantung), dash diet (untuk hipertensi), dan gout diet (untuk penyakit encok dan arthritis).
Patokan keberhasilan diet
Untuk melihat berhasil atau tidaknya diet, patokannya mudah, tanyakan apakah seseorang merasa nyaman dengan diet yang dijalaninya. Bila memang targetnya berupa penurunan berat badan, apakah berat badan yang diinginkan sudah tercapai? Dengan catatan kondisi tubuh terasa sehat. Bila ya, lanjutkan pola diet ini. Anda telah menemukan diet yang sesuai dengan irama tubuh Anda. (Anissa Aryati)
Konsultan: Sari Sunda Bulan, AMG – Nutritionist dan Direktur PT. NAFAS Nutri Sejahtera.