[pullquote]Setelah melahirkan, dua minggu pertama adalah waktu berkonsentrasi untuk memberikan ASI dan memulihkan diri. Dapat dikatakan inilah masa penentuan keberhasilan ibu dalam menyusui. Tanamkan ke benak ibu, bahwa jutaan ibu dapat sukses memberi ASI. [/pullquote]
Minggu-minggu pertama merupakan saat yang penuh tantangan bagi para ibu baru. Menyusui sering dipersalahkan sebagai sumber kesulitan ibu saat ini, tapi justru di saat menyusui juga seorang ibu pulih dari dua peristiwa besar, yakni kehamilan dan persalinan.
Beberapa masalah yang mungkin muncul: ASI belum lancar, bayi menolak menyusu, bayi lebih banyak tidur sementara produksi ASI sudah deras, dan sebagainya. Ibu butuh pendampingan, baik dari pasangannya, ibu, atau sesama ibu baru. Jika memang dirasa sudah mengganggu, segera hubungi konselor ASI atau tenaga kesehatan lainnya.
6 Minggu pertama
Setelah melewati dua minggu pertama, enam minggu setelah melahirkan adalah waktu yang bisa kita jadikan patokan tenggat waktu selanjutnya. Pada enam minggu setelah melahirkan, ASI sudah matang sepenuhnya. Biasanya ibu dan bayi telah menemukan satu ritme menyusui yang nyaman. Saat ini juga mungkin kita telah mulai mencoba menyusui sambil bepergian.
Di usia enam minggu, si kecil sudah melewati dua atau tiga kali kunjungan ke dokter. Ibu dapat mengetahui apakah kegiatan menyusui telah memenuhi asupan nutrisi yang bayi butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
ASI makanan terbaik
Komposisi ASI “disediakan” sesuai dengan keperluan si kecil.
Kolostrum: kaya akan imunoglobulin yang penting untuk daya tahan tubuh bayi, untuk melawan kuman dari saluran cerna. Ini sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir yang rentan terhadap infeksi dari dunia luar. Warna kolostrum lebih kuning dan kental, berbeda dengan ASI berikutnya.
ASI transisi: merupakan ASI peralihan (biasanya antara hari ke-4 sampai 7 setelah kelahiran). Kandungan karbohidrat dan lemak mulai tinggi, sementara imunoglobulin menurun kadarnya.
ASI lengkap: setelah bayi berusia dua minggu dan ibu rajin menyusui, ASI akan diproduksi lebih banyak, sesuai kebutuhan bayi. Saat ini kandungan karbohidrat 55%, lemak 37%, protein 8%, dengan sisanya adalah mineral, vitamin, dan enzim.
Pada tahun pertama, kandungan nutrisi ASI makin berkurang 10-30%. Pada usia enam bulan, bayi tak cukup lagi mengonsumsi ASI karena jumlahnya tak lagi dapat mengimbangi tumbuh kembang bayi yang makin pesat. Inilah saatnya ibu mengenalkan makanan padat.
Penelitian oleh Mandel dan kawan kawan memperlihatkan kandungan ASI setelah bayi usia satu tahun ternyata kembali memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang signifikan meningkat sesuai kebutuhan kalori si kecil. Ia merekomendasikan penyapihan ASI tidak perlu dibatasi hingga satu tahun. Dari sudut antropologi, menurutnya, bayi masih bisa disapih hingga usia 2,5 sampai tujuh tahun, tergantung bagaimana kesiapannya.
Referensi:
- Mandel, D,Lubetzky R, Dollberg, dkk. Fat and energy content of expressed human brreas milk in prolonged lactation. PEDIATRICS Vol. 116 No. 3 September 2005, pp. e432-e435
- Rautava, S. Walker, WA. Academy of breastfeeding medicine Founder’s lecture 2008: breastfeeding- An extrauterine link between mother and child. Breastfeed Med 2009 March;4(1):3-10