Awal tahun merupakan waktu yang tepat untuk menata kembali rencana keuangan keluarga. Perencanaan yang tepat akan memudahkan Anda dalam mengalokasikan dana sesuai pos-pos kebutuhan keluarga. Setelah semua pos-pos terpenuhi dan Anda memiliki dana berlebih di rekening, Anda bisa mulai berpikir untuk berinvestasi.
Reksadana atau menabung?
Baik menabung ataupun berinvestasi dalam bentuk reksadana, keduanya memiliki keuntungan dan jangka waktu berbeda. Bila menabung biasanyanya dilakukan di bawah jangka waktu dua tahun (misalnya untuk dana liburan). Reksadana memiliki jangka waktu di atas dua tahun. Reksadana bisa menjadi pilihan investasi untuk dana pendidikan anak karena apabila dana yang dimiliki ditabung secara konvesional maka tidak akan mampu mengejar laju inflasi.
Jenis reksadana
Berikut urutan 4 macam reksadana sesuai risikonya dari yang terendah hingga tertinggi.
1. Reksadana pasar uang
Ini adalah reksadana jangka pendek dengan risiko relatif paling kecil, karena dana ditempatkan pada instrumen pasar uang yang minim gejolak perubahan harga. Tapi karena paling minim risiko, return-nya pun paling kecil, yaitu sekitar 6% per tahun.
2. Reksadana pendapatan tetap
Dana akan ditempatkan pada instrument Surat Utang Negara atau surat utang yang dikeluarkan korporasi. Return per tahunnya 8%.
3. Reksadana campuran
Reksadana ini menggunakan instrumen campuran, antara saham dan surat utang. Paling pas bagi yang ingin mencoba investasi saham tapi ragu melihat pergerakan saham yang naik-turun. Return reksadana ini 12-15% per tahun dalam jangka waktu di atas 4 tahun, tergantung keadaan pasar saham.
4. Reksadana saham
Dibanding yang lain, jenis reksadana ini memiliki return paling tinggi, yaitu diatas 5 tahun bisa sekitar 15%-20% pertahun, bahkan ada yang sampai diatas 20%. Portofolio di reksadana saham maksimal 95% dapat berupa saham dan sisanya dalam bentuk pasar uang.
Sesuaikan dengan tujuan
Memilih reksadana harus disesuaikan dengan tujuan keuangan kita. Apakah untuk pendidikan, pensiun atau liburan? Tujuan keuangan dan jangka waktu yang dipilih harus jelas agar apa yang direncanakan bisa tercapai. Misalkan kita ingin berlibur ke Eropa sekitar dua tahun mendatang. Maka kita punya kesempatan selama dua tahun untuk menginvestasikan dana tersebut.
Setelah tahu jangka waktunya, pilih jenis reksadananya.
- Jangka pendek (2-3 tahun) = reksadana pasar uang
- Jangka pendek (3 tahun) = reksadana pendapatan tetap
- Jangka menengah (4-5 tahun) = reksadana campuran
- Jangka panjang (> 5 tahun) = reksadana saham.
Risiko reksadana
Risiko dari investasi reksadana lebih keperolehan return. Tidak selamanya reksadana memberikan return sesuai harapan, karena return tergantung kondisi pasar modal. Jika mengambil reksadana saham, misalnya, risikonya, ya, tergantung pasar saham. Ketika pasar saham turun, ya semua turun. Begitu pula sebaliknya. Perlu diingat bahwa semakin tinggi return-nya akan makin tinggi juga risikonya
Persiapan membeli reksadana
Syarat untuk memiliki reksadana adalah anda mesti membawa KTP dan rekening tabungan ketika ingin membelinya. Reksadana dapat anda peroleh langsung dari manajer investasi ataupun bank agen penjual reksadana. Hal lain yang perlu anda perhatikan adalah sebelum berinvestasi anda harus memastikan bahwa keuangan anda sehat. Indikator keuangan sehat bisa dilihat pada beberapa hal berikut ;
- Pastikan Anda sudah punya dana darurat, minimal 3 – 6 kali pengeluaran bulanan Anda.
- Memiliki perlindungan kesehatan, berupa asuransi kesehatan. Anda bisa beli dari asuransi swasta atau yang sudah disediakan oleh negara seperti BPJS Kesehatan.
- Total cicilan utang tidak lebih dari 30% penghasilan.Jika penghasilan Anda lebih dari 30% untuk bayar cicilan utang, maka akan sedikit sekali yang dapat Anda sisihkan untuk menabung dan investasi.
- Kemampuan menabung dan investasi 10-20% dari penghasilan. Kita dapat latihan bertahap untuk bisa menabung dan investasi dari 5% naik jadi 10%, akan lebih baik jika kemampuan menabung dan investasi Anda diatas 10% dari penghasilan.
Oleh : Pandji Harsanto, SE, CFP, CHt. – Senior Consultant OneShildt Financial Planning