Menyusui merupakan proses natural, semua ibu dapat melakukannya. Namun demikian, ada hal hal yang perlu diketahui untuk mempermudah proses ini.
1. Kenalkan si kecil dengan puting susu ibu dalam satu jam pertama kelahirannya.
Inilah saat tepat untuk pertama kali memperkenalkan puting pada si kecil—meski ASI belum keluar. Selain merangsang payudara untuk memproduksi ASI, proses ini menjadi ikatan pertama Anda dengan si kecil setelah terlahir ke dunia. ASI yang pertama muncul juga mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi sehingga si kecil sejak dini telah terlindung dari kuman.
2. Hindari pengenalan botol susu terutama pada awal-awal ia menyusui untuk menghindari bingung puting.
Bayi terlahir dengan refleks menyusui yang menandakan ia siap untuk menerima ASI. JIka benda pertama yang ia kenali adalah dot susu yang notabene lebih mudah diisap dibanding puting, mungkin anak menjadi sulit mengenali lagi struktur puting susu ibunda yang berbeda.
Bingung puting biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan saat anak sedang belajar menyusu. Pasalnya dot susu lebih keras dengan susu yang terus mengalir dan tak memerlukan upaya mengisap yang kuat agar bisa keluar, berbeda dengan puting ibu. Di sisi lain untuk menyusu dari puting, mulut bayi juga harus terbuka lebar agar bisa banyak mengisap dan membutuhkan lebih banyak otot-otot wajah untuk bisa mendapatkan ASI yang diinginkan sampai kenyang. Perbedaan ini membuat anak bingung dan sulit untuk latch on.
3. Latch on: puting ibu tertutup seluruhnya.
Latch on merupakan salah satu indikator anak sukses menyusu ditandai dengan areola (bagian hitam yang melingkari puting) tertutup keseluruhan dengan mulut bayi atau mulut melekat pada seluruh areola. Latch on juga penting untuk menghindari lecet puting. Kebanyakan ibu mengeluh nyeri jika si kecil gagal untuk latch on, disamping itu, dengan latch on yang baik, bayi bisa mengisap ASI dengan sempurna hingga kenyang. Oleskan sedikit ASI pada payudara sebelum si kecil menyusu dan gunakan ujung jari Anda untuk melepas mulut bayi dari puting setelah si kecil kenyang.
4. Susui si kecil on demand (sesuai permintaan) baik siang ataupun malam.
Menyusui on demand saat ini menjadi pilihan terbaik karena memiliki banyak kelebihan.
- Pertama, setiap bayi memiliki kemampuan mengisap yang berbeda dan tiap payudara memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda. Menyusui on demand memberi kesempatan pada bayi untuk menyusu dan tidur sesukanya tanpa harus dibangunkan karena sudah tiba jamnya menyusu.
- Kedua, teknik ini ternyata lebih merangsang produksi ASI karena bayi akan cenderung menyusu optimal saat ia sedang haus. Makin kosong payudara, makin cepat pengisiannya kembali.
- Ketiga, bayi akan memiliki pola menyusui yang tetap sehingga orangtua lebih rileks dan bayi pun lebih nyaman. Kuncinya adalah mengenal kapan bayi ingin menyusu dan kapan kenyang. Ada beberapa kasus bayi yang malas menyusu, misalnya bayi yang prematur, kuning, atau bayi dengan kondisi khusus. Pada kasus seperti ini, bayi awalnya memang perlu dibangunkan tiap kurang lebih dua jam pada siang hari dan empat jam pada malam hari sampai terbentuk polanya sendiri.
5. Kepala dan punggung bayi harus lurus, hindari posisi leher yang tertekuk.
Terdapat berbagai posisi menyusui, namun semua memiliki prinsip yang sama yaitu kepala dan punggung sebaiknya pada satu garis lurus. Hal ini akan membuat bayi nyaman dan terhindar dari tersedak.
6. Burping (sendawa).
Setelah menyusu, jangan lupa memastikan si kecil tidak regurgitasi (gumoh) dengan mengeluarkan udara yang mungkin tertelan. Banyak juga tekniknya seperti menelungkupkan bayi di pangkuan ibu atau menggendong bayi dengan posisi punggung tegak di pelukan. Anda bisa menepuk-nepuk punggungnya dan memastikan udara telah keluar. Setelah menunggu beberapa menit, bayi bisa ditidurkan kembali. Semakin jago bayi menyusu, risiko regurgitasi semakin kecil kecuali pada kasus tertentu, misalnya pada penyakit refluks gastroesofagus yang menyebabkan anak sering gumoh.
Referensi:
- Treadwell A. On Demand vs. Scheduled Feeding: Which is best for baby. Dec 09, 2014. San Diego Breastfeeding center. www.sdbfc.com
- www.babycenter.com
- Schultz K, Prevention of and therapies for nipple pain: a systemativ review. J Obstet Gynevol Neonatal Nurs. 2005, 34(4):428-37